PEKANBARU (RA)- Kebiasaan naiknya Sembilan bahan pokok (Sembako) menjelang bulan Ramadhan menjadi salah satu perhatian khusus anggota DPRD Pekanbaru. Selain naiknya harga kebutuhan, praktik penimbunan bahan-bahan pokok juga biasanya dilakukan oleh oknum yang mengharapkan keuntungan. Untuk itu dewan meminta kepada Disperindag untuk mengawasi hal tersebut.
Anggota Komisi II DPRD Pekanbaru, Hj Yurni kepada wartawan, Rabu (27/5) mengatakan, Disperindag harus turun ke lapangan untuk melakukan sidak ke pasar-pasar atau distributor guna melakukan pengecekan. Selain itu sidak juga bertujuan untuk memantau pelaku usaha yang melakukan aksi penimbunan demi meraih keuntungan dengan cara yang salah.
"Disperindag harus segera ambil tindakan, yang harus segera dilakukan adalah turun kelapangan. Pastikan harga sembako stabil atau paling tidak sesuai dengan harga yang ditetapkan, jangan sampai memberatkan masyarakat. Selain itu pastikan juga ketersediaan sembako pada saat bulan puasa mendatang terpenuhi," kata Yurni.
Lebih lanjut dikatakan politisi Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut, pihaknya juga masih menyoroti persoalan kelangkaan gas elpiji 3 Kilogram (Kg) yang selama ini cukup meresahkan masyarakat Kota Pekanbaru. Pihaknya juga masih menunggu langkah nyata dari Disperindag untuk mengatasi hal tersebut.
"Pemerintah harus bertanggungjawab atas ketersediaan sembako dan juga gas elpiji 3 Kg. Karena dua hal itu merupakan kebutuhan mendasar bagi masyarakat. Jangan ada lagi kelangkaan, kalau seandainya ada agen epliji yang berbuat nakal atau curang misalnya menimbun gas elpiji, kami minta ditutup saja dan jangan beri izin beroperasi lagi," pungkasnya.
Laporan : don
