PEKANBARU (RA)- Ketidak jelasan tentang data berapa jumlah pendistribusian gas elpiji 3 kg oleh Pertamina menuai kritikan dari anggota DPRD Kota Pekanbaru. Pasalnya, menurut anggota dewan data tentang distribusi gas tersebut tidak perlu ditutup-tutupi dan sudah seharusnya diketahui oleh publik disaat kelangkaan gas seperti saat sekarang ini.
Anggota Komisi II DPRD Pekanbaru, Roem Diani Dewi SE MM kepada wartawan, Rabu (20/5) mengatakan, tidak ada alasan baik dari Pertamina maupun dinas terkait dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) untuk menutup-nutupi data tersebut. Apalagi saat ini ada era keterbukaan informasi sehingga masyarakat mempunyai hak untuk mengetahui informasi tentang hal itu.
"Jangan sampai ada persepsi bahwa ada permainan dibalik langkanya gas elpiji di Pekanbaru, untuk itu buka saja datanya. Tujuannya agar masyarakat tahu berapa sebenarnya ketersediaan gas untuk warga Pekanbaru, jika jumlah pendistribusiannya banyak sementara kenyataan dilapangan tidak ada. Kan bisa menjadi tolak ukur untuk meneliti kemana sebenarnya hilangnya gas-gas tersebut," katanya.
Ketika diberikan informasi kepadanya bahwa antara Disperindag dan Pertamina terkesan lempar bola saat ditanyakan tentang jumlah distribusi. Dimana ketika dikonfirmasi kepada Pertamina tentang data akurat berapa jumlah distribusi mereka mengatakan telah menyerahkan ke Disperindag, sedangkan ketika dikonfirmasi ke Disperindag mereka mengatakan belum mendapat data tersebut. Roem mengatakan, seharusnya hal itu tidak terjadi dan kedua belah pihak harus duduk bersama sebelum mengeluarkan statment.
"Seharusnya mereka dapat mempertanggungjawabkan apa yang mereka katakan, jangan terkesan lempar bola seperti itu. Nanti mereka sendiri yang terkena imbasnya jika hal itu diteliti lebih lanjut. Kami mendukung kebijakan yang mengarah kepada rakyat, tapi jangan disalah gunakan kebijakan tersebut," tutupnya.
Laporan : leh
