RIAU (RA)- Proyek air bersih Pekanbaru Selatan yang dikelola melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelola Air Minum, Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air Provinsi Riau, akan segera difungsikan.
Nantinya air bersih tersebut akan bisa dinikmati masyarakat Pekanbaru dan Kampar.
Air bersih yang bisa langsung dikonsumsi oleh masyarakat tanpa harus dimasak ini, akan bisa dinikmati masyarakat selama 24 jam. Dalam waktu dekat pengaliran air akan dilakukan terhadap 220 unit rumah. 200 unit rumah wilayah Kabupaten Kampar dan 20 unit rumah untuk wilayah Pekanbaru.
"Dalam waktu dekat, UPT Pegelola Air Minum Provinsi Riau sudah bisa dioperasikan untuk mengairi ke Sambungan Rumah (SR) terhadap 220 unit rumah. Minggu depan akan kita lakukan uji coba, jika berhasil, maka pengairan ini akan dilakukan seterusnya selama 24 jam penuh," kata Kepala Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air Provinsi Riau, Dwi Agus Sumarno.
Kemudian, lanjut Dwi, akan ditingkatkan pengairannya menjadi 3.200 unit rumah. Sementara pada anggaran APBD- P Riau 2015 kembali ditingkatkan sekitar 1.000 unit rumah, yakni 500 unit wilayah Kampar dan 500 unit wilayah Pekanbaru.
Dwi menjelaskan, UPT Pengelolaan Air Minum dibangun tahun 2012 lalu tersebut diperuntukan untuk penyediaan air bersih pada pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON), airnya telah digunakan untuk Stadion Utama dan Stadion di UIR.
Lalu, tahun 2013, pembangunan pengelolaan air yang menggunakan dana APBN ini diserahkan menjadi aset Pemprov Riau. Statusnya ditingkatkan menjadi UPT.
"Pihak UPT telah memasang SR ke 220 rumah lengkap dengan meteran. Namun saat uji coba dengan tembakan 2 Bar atau 80 liter perdetik, tidak sanggup atau tidak berhasil, karena adanya sambungan pipa yang bocor," jelas Dwi.
Karena itu, menurut mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Riau ini, akan dilakukan perbaikan dalam waktu dekat terhadap kobocoran pipa, sehingga minggu depan bisa diujicoba lagi. Jika berhasil, maka kapasitas air akan ditingkatkan untuk bisa melayani 7 kecamatan atau sekitar 300.000-400.000 rumah.
"Khususnya bagi Kecamatan yang berada diwlayah Pekanbaru Selatan, seperti Bukit Raya, Marpoyan Damai, Tampan, Pekanbaru Kota dan Tenayan Raya. Dan juga untuk Kabupaten Kampar, pada Kecamatan Tambang, Siak Hulu dan Kampar Kanan," sebut Dwi.
Dwi menambahkan, jika nantinya telah mampu beroperasi dengan optimal, air dari UPT ini akan dibeli oleh PDAM untuk selanjutnya disalurkan ke masyarakat Pekanbaru di wilayah lain.
"Melalui PDAM, mereka akan mengalirkan kerumah masyarakat yang selama ini telah berlangganan," pungkasnya.
Sementara, Kepala UPT Pengelola Air Minum Provinsi Riau, Yanuar menjelaskan, sumber air yang digunakan pada proyek ini adalah dari Sungai Kampar Kanan. Dialiri ke UPT dan diteruskan ke pemukiman masyarakat. Air ini sudah diolah sebaik mungkin. Jadi tidak perlu diragukan untuk kualitas dan kesterilisasinya dari bakteri.
Dia juga menjelaskan bahwa, nantinya jika telah difungsikan, masyarakat yang memanfaatkan air bersih ini akan dikenakan iuran perbulan, dengan jumlah pembayaran setiap bulannya akan dihitung berdasarkan pemakaian, karena rumah masyarakat akan dilengkapi dengan meteran air.
"Seperti listrik, namun, untuk besaran harga per kubik airnya, sehingga didapati jumlah iuran yang akan dibayar masyarakat, akan dirumbukkan bersama Pemprov Riau dalam waktu dekat. Sehingga saat pengoperasian nanti tidak merugikan masyarakat," ujarnya menjelaskan, seraya menyebut kalau lokasi UPT merupakan tanah hibah seluas 5 hektar dari Pemkab Kampar.
Laporan : romg
