Riauaktual.com - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Kurniasih Mufidayati menyesalkan sekaligus prihatin atas terjadinya kembali kasus Gagal Ginjal Akut Progresif Atypical (GGAPA yang menyebabkan meninggal dunia. Seorang anak berusia 1 tahun meninggal dunia pada 1 Februari 2023 lalu, setelah mengonsumsi obat sirup penurun panas Praxion.
"Kita sudah membuat laporan singkat catatan singkat yang sudah ditandatangani oleh Pak Menkes, Komisi IX dan juga BPOM untuk sama-sama komitmen, menyelesaikan ataupun mengatasi persoalan gagal ginjal akut pada anak di bulan November yang lalu. Namun hari ini terjadi lagi, ini peristiwa yang sangat tragis, " kata Kurniasih Mufidayanti dalam diskusi Dialektika Demokrasi bertema 'Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak Muncul Lagi' di Media Center Parlemen, Gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Kamis (9/2/2023).
Menurut Kurniasih, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menyatakan Praxion menjadi penyebab terulangnya kasus gagal ginjal pada anak. Namun anehnya, Praxion dianggap masih memenuhi persyaratan atau sesuai standar yang tercantum di Farmakope Indonesia. Artinya, obat tersebut aman digunakan sepanjang sesuai aturan pakai.
"Pertanyaan berikutnya kalau obat ini aman, lalu penyebabnya apa? Dari kasus gagal ginjal akut pada anak. Berarti masih misteri. Misteri ini harus segera diselesaikan solusinya. Apa penyebabnya? Jalan keluarnya apa? Siapa harus bertanggung jawab?, " kata Kurniasih.
Dalam kesempatan sama, dokter M Syahril (Juru Bicara Kemenkes) mengatakan obat Praxion ditarik sementara dari peredaran. "Setiap ada kasus berkaitan dengan obat, maka Kemenkes merekomendasikan untuk menghentikkan sementara dari peredaran guna menjamin keselamatan masyarakat, " katanya.
Syahril menambahkan obat Praxion dikaitkan dengan kasus GGAPA karena pasien ada riwayat minum obat tersebut, sehingga untuk memastikan hal tersebut, masih dalam tahap penelitian.
Kemenkes melaporkan ada dua kasus baru GGAPA setelah tidak adanya kasus baru sejak awal Desember 2022 lalu. Adapun dua kasus tersebut, yakni anak berusia 13 bulan sudah terkonfirmasi terkena gangguan ginjal dan anak berusia 7 tahun masih suspek pada awal Februari 2023.