PEKANBARU (RA)- Berbagai aksi kejahatan yang melibatkan para remaja sudah semakin mengkhawatirkan. Mulai dari geng motor dan kini muncul lagi Begal, maka kepada orangtua diminta lebih aktif mengawasi anak-anaknya.

"Tak hanya Polresta, kita himbau pertama itu keluarga terdekat yaitu orangtua dan keluarga di rumah," ungkap Anggota Komisi I DPRD Pekanbaru Ida Yulita Susanti.

Dikatakan Ida, dalam mengantisipasi kenakalan remaja bisa dikendalikan oleh orangtua. Sebab menurut politisi Partai Golkar ini, jika diserahkan kepada pihak kepolisian saja, kondisi yang ada saat ini personil kepolisian tak seimbang dengan jumlah penduduk.

"Mari kita saling mengingatkan, agar sama-sama menjaga anak-anak agar tidak terlibat dalam kenakalan remaja. Jangan hanya membebankan kepada kepolisian," sebutnya.

Dalam mengantisipasi kenakalan remaja, lanjut Ida, Pemko Pekanbaru juga telah mencanangkan program Maghrib Mengaji. Hal ini dirasa cukup mampu sebagai langkah dalam mengurangi para remaja berkeluyuran pada malam hari. "Program ini sudah cukup bagus dan kita sangat mendukung," paparnya.

Terkait aksi pembobolan dua mesin ajungan tunai mandiri (ATM) yang terjadi pada Suhuh hari beberapa waktu lalu, Ida beranggapan bahwa aksi tersebut bukan semata-mata kesalahan pengawasan dari polisi melainkan kurangnya safety pada ATM tersebut.

"Safety mereka yang punya bank yang kurang bagus. Tak mungkin dijaga 24 jam. Harusnya pihak bank juga punya tim patroli dan tak mesti dibebankan ke pihak polisi namun lebih kepada bank itu sendiri," pungkasnya.

Laporan : rik