Terbongkarnya Rekayasa Kematian Urip Saputra dari Kejujuran 2 Sopir Ambulans

Terbongkarnya Rekayasa Kematian Urip Saputra dari Kejujuran 2 Sopir Ambulans
Sosok Urip Saputra rohaniawan Konghucu yang pura-pura mati. Foto/Facebook

Riauaktual.com - Terbongkarnya rekayasa kematian Urip Saputra (41) warga Rancabungur Bogor berdasarkan pengakuan kejujuran 2 sopir ambulans ke penyidik Polsek Rancabungur.

Dua sopir ambulans ini mengaku bahwa Urip Saputra sendiri yang memesan peti mati di Jakarta Selatan dan lalu masuk ke dalam peti mati ketika berada di rest area Cibubur.

Kapolsek Rancabungur AKP Tatang Hidayat mengatakan, Urip tidak pernah dinyatakan meninggal dunia oleh rumah sakit manapun.

Tak ada satupun rumah sakit yang mengeluarkan surat kematian dari pria ini.

Urip dan istrinya yang merekayasa cerita kematiannya.

Bahkan ia memesan peti mati di wilayah Radio Dalam, Jakarta Selatan.

“Jadi dia dari Jakarta Selatan, bukan dari rumah sakit, dia beli peti kosong akhirnya masuk dia ke peti itu,” ungkap Tatang, Rabu (16/11/2022) kemarin sebagaimana dilansir dari Pojoksatu.id.

Menurut Tatang, sandiwara kematian Urip lalu hidup kembali terbongkar setelah sopir ambulans memberi keterangan kepada penyidik.

Berdasarkan keterangan sopir ambulans, Urip sendiri yang memesan peti melibatkan istrinya. Keduanya sudah punya rencana tersebut.

Urip sudah mempersiapkan dengan matang hingga akhirnya masuk ke peti dengan sengaja saat berhenti di rest area Cibubur.

“Iya, seperti itu berdasarkan keterangan 2 sopir ambulansnya. Mobil ambulansnya disewa di Jakarta Selatan,” ungkapnya.

Beli Peti Mati di Jaksel

Kejadian berawal saat Urip di Jakarta Selatan. Bersama istrinya, Y, mereka dijemput menggunakan ambulans. Urip saat itu dalam keadaan sehat.

Mereka akhirnya berangkat dari Radio Dalam, Jakarta Selatan menuju Perumahan Ambar Telaga Residence 2, Rancabungur, Kabupaten Bogor.

Di perjalanan, mereka berhenti istirahat di rest area Cibubur. Saat akan melanjutkan perjalanan, Urip sudah tidak ada di lokasi tersebut dan hanya ada istrinya.

Sopir ambulans sempat bertanya, namun istri menjawab bahwa Urip sudah di dalam ambulans.

“Dia membeli peti mati kosong di Jakarta Selatan, dengan alasan ada saudara yang meninggal di Rancabungur. Jadi bukan dari rumah sakit, dia beli peti kosong terus ambulans,” ujarnya.

“Sopir ambulans juga kaget dan baru diketahui kalau US di dalam peti itu saat diturunkan di Rancabungur. Sopir juga kaget pas tau itu dibuat-buat si US,” jelas Kapolsek Rancabungur AKP Tatang Hidayat.

Tak Ada Surat Kematian

Sebelumnya diberitakan, keluarga dari rohaniawan Konghucu di Bogor pura-pura mati tidak mampu menujukan surat keterangan kematian US (40).

“Kami sudah minta keluarga menunjukkan surat kematian, tapi yang bersangkutan belum bisa menunjukkan,” kata Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin terkait mayat hidup kembali di Bogor, Selasa (15/11).

Iman mengakui, pihaknya menemukkan sejumlah fakta lain mayat hidup kembali di Bogor.

Iman mengatakan, klaim keluarga yang menyatakan bahwa Urip dinyatakan meninggal dunia di sebuah rumah sakit di Jakarta, sebelum diantar ke Bogor dengan mobil ambulans di dalam peti jenazah.

“Tidak ada (rumah sakit). Supir ambulans juga sudah kira periksa. Informasi awal dari istri, informasikan ke keluarga, lalu yang bawa dan jemput itu istrinya. Tapi kami temukan fakta lain dari keterangan saksi yang ada. Saat ini sedang pendalaman antara satu keterangan dengan keterangan lainnya,” tegas Iman.

Mengenai informasi peti jenazah diterbangkan dari Semarang, Jawa Tengah ke Bogor, Iman menegaskan pihaknya telah memeriksa riwayat penerbangan beberapa hari terakhir bahwa tidak ada penerbangan yang membawa jenazah dari Semarang.

Iman juga menampik adanya dugaan mati suri terhadap Urip Saputra. Pasalnya, keluarga atau istri rohaniawan Konghucu di Bogor pura-pura mati ini tidak mampu menunjukkan surat kematian Urip.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index