RIAU (RA)- Hingga Kamis (12/2) pagi tadi, jumlah titik panas (hotspot) akibat kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Bengkalis masih mendominasi jumlah titik api di Riau.
Dari pantauan Satelit Aqua dan Terra, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, menyebutkan di Sumatera terdapat 22 titik api, 17 titik diantaranya berada di Riau.
"Di Provinsi Riau sendiri ada 17 hotspot diantaranya di Bengkalis 13 titik, Pelalawan 3 titik dan Inhil 1 titik," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Pekanbaru, Slamet Riyadi, Kamis (12/2).
Sementara itu, hingga pada Rabu kemarin kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Bengkalis masih terjadi. Hal ini diperparah karena curah hujan yang minim diiringi cuaca panas sejak sebulan terakhir.
Hingga kini, titik api terus bermunculan di beberapa wilayah sehingga kebakaran hutan kian meluas mencapai 60 hektare.
"Api sulit dipadamkan karena faktor cuaca panas," kata Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bengkalis Suiswantoro dimuat Tempo.
Suiswantoro mengatakan kebakaran lahan terbesar yang mencapai 30 hektare, berada di Kecamatan Bukit Batu, Desa Buruk Bakul, berbatasan dengan konsesi perusahaan HTI PT Arara Abadi.
Titik api nyaris mendekati hutan akasia milik perusahaan tersebut. Kemudian, Kecamatan Siak Kecil, Desa Sumber Jaya, dan Sungai Linau, sekitar 10 hektare. Lalu di Kecamatan Bantan, Bengkalis, lebih-kurang 8 hektare. "Ada titik api baru di Desa Damai," ujar Suiswantoro.
Berdasarkan pengamatan di lapangan, kata Suiswantoro, diduga penyebab kebakaran merupakan unsur kesengajaan dari masyarakat untuk membuka lahan perkebunan. Hal ini terlihat adanya aktivitas pembersihan di sekitar lahan dengan melakukan perambahan dan membakarnya. "Kami melihat lahan itu sudah dikaveling-kaveling, kemudian sengaja dibakar untuk pembersihan," ujar Suiswantoro.
Sejauh ini, lanjut Suiswantoro, sebanyak 124 regu pemadam kebakaran dari BPBD telah dikerahkan untuk delapan kecamatan berjibaku memadamkan api. Pemadaman juga dibentuk oleh tim pemadam perusahaan sebanyak 100 orang, serta 40 personel anggota Kepolisian Resor Bengkalis. PT Arara Abadi turut membantu pemadaman dengan mengerahkan satu unit helikopter untuk pemadaman lewat udara. "Perusahaan bantu pemadaman lewat udara dengan water bombing."
Namun regu pemadam mengalami kesulitan menjinakkan api mengingat lahan terbakar lebih dominan lahan gambut, cuaca kering, dan angin kencang membuat api cepat meluas. "Ditambah lagi akses jalan yang sulit ditempuh, sumber air juga sulit didapatkan," lanjut Suiswantoro.
Laporan : romg
