PEKANBARU (RA)- Persoalan sampah di Kota Pekanbaru masih saja menjadi momok. Masyarakat mengaku sangat resah dengan tumpukan sampah yang kini banyak ditemui di pinggiran jalan pemukiman.
"Siapa lah yang tidak bertanggung jawab buang sampah di sini. Sangat mengganggu, tolong diberitakan mas biar pemerintah tahu kalau di lokasi ini masyarakatnya buang sampah sembarangan," ujar Anwar, saat ditemui di Jalan Srikandi Pekanbaru, Jumat (6/2/2015).
Dari pantauan di lapangan, memang banyak ditemui sampah membusuk di pinggiran jalan pemukiman warga. Seperti di Jalan Srikandi menuju Jalan Delima, sampah menumpuk di beberapa titik yang sengaja dibuang oleh orang perumahan setempat.
"Kemarin bahkan saya lihat yang buang sampah di situ ibu-ibu dengan pakaian dinas pemerintahan. Orang pemerintahan saja tak tertib apalagi masyarakat," ujar Akbar, penjual buah keliling saat berbincang di Jalan Delima.
Menanggapi hal ini, Anggota DPRD Kota Pekanbaru meminta agar ada pengelolaan yang profesional dengan memaksimalkan tempat penampungan sementara (TPS) sampah di setiap kelurahan ataupun kecamatan. Sehingga masyarakat tidak sembarangan membuang sampah.
"Memang erat kaitannya dengan pengelolaan sampah, terutama di jalan perumahan lingkungan, kalau jalan protokol ada yang ambil dan langsung diankut ke TPA," ungkap Ketua Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru Roni Amriel SH.
Dijelaskan Roni, untuk memaksimalkan fungsi TPS, maka harus segera dilakukan kembali penjadwalan sampah di lingkungan, singkronisasikan sehingga dapat diambil tepat waktui di TPS. "Dulu ada scedule pengambilan sampah, itu hidupkan lagi, singkronkan lagi agar bisa diambil tepat waktu," tuturnya.
Pemerintah juga diminta lebih memperhatikan keberadaan TPS di setiap kelurahan ataupun kecamatan. Sebab, menurut politisi Partai Golkar ini, persoalan sampah merupakan hal pokok yang harus diperhatikan.
"Karena dampak lingkungannya sangat tinggi, terutama di daerah perkotaan. Kalau pinggiran masih bisa dilakukan secara kompensional. Kita lihat ada yang buang sampah di jalan protokol, kita harap kepada pemerintah membuat TPS representatif. Ini tegantung leading sector, entah lurah dan camat," paparnya.
Roni juga menjelaskan agar diperjelas lagi makna dan fungsi TPS di pemukiman warga, karena selama ini TPS menjadi tempat penampungan sementara bukan tempat penampungan sampah selamanya. "Kalau dibangun dengan standar tertentu, saya yakin TPS ini akan bisa meminimalisir dampak lingkungan yang lebih parah," ujarnya.
Dijelaskannya, Pekanbaru merupakan ibukota Provinsi Riau, maka manajemen harus diperbaiki secara profesional. "Karena selama ini tidak menjadi konsentrai yang utuh, kedepan harus seperti itu," pintanya.
Ditambahkan Roni, kepada masyarakat diminta untuk terus meningkatkan kesadarannya tertib dalam membuang sampah. Sebab, tanpa ada kesadaran masyarakat maka program pemerintah tak akan bisa berjalan dengan baik meskipun sebaik apapun fasilitas yang disediakan.
"Kesadaran masyarakat mengelola sampah itu perlu juga, kalau masyarakat membuang sampah di ruas jalan, akhirnya program pemerintah tak jalan. Sampah itu menjadi persoalan yang mendasar di Kota Pekanbaru," pungkasnya.
Laporan : rik
