PDIP Siap Pasang Badan Halau Manuver SBY

PDIP Siap Pasang Badan Halau Manuver SBY
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (ist)

Riauaktual.com - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memperingatkan SBY agar tak mengganggu jalannya pemerintahan Jokowi. PDIP ngaku siap pasang badan bagi Jokowi terkait manuver SBY ini.

Hasto Kristiyanto memperingatkan mantan Presiden Keenam SBY agar manuver politiknya tidak mengganggu pemerintahan Jokowi-Maruf Amin yang masih berjalan sekitar 3 tahun.

Sekjen PDI Perjuangan ini juga menegaskan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ini siap pasang badan untuk membela Presiden Jokowi.

Pembelaan atau siap pasang badan ini bukan tanpa alasan. Bagi PDI Perjuangan, apa yang disampaikan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal adanya aroma kecurangan dalam Pemilu 2024 adalah tidak berdasar.

Untuk itu Sekjen PDI Perjuangan Hasto ini memperingatkan SBY.

“Kalau turun gunungnya mau menyebarkan fitnah kepada Pak Jokowi, PDIP akan naik gunung agar bisa melihat dengan jelas apa yang akan dilakukan Pak SBY,” kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (17/9).

“Jadi hati-hati kalau mau ganggu Pak Jokowi,” tegas Hasto sebagaimana dikutip dari Pojoksatu.id.

PDI Perjuangan memastikan akan pasang badan untuk Presiden Joko Widodo dalam merespons turun gunung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga Presiden Keenam RI ini.

Hasto Kristiyanto menegaskan, pihaknya mempersilakan kepada SBY yang kini menjabat sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat jika ingin turun gunung.

“Setahu saya, beliau tidak pernah lagi naik gunung. Jadi turun gunungnya Pak SBY sudah lama dan berulang kali. Monggo turun gunung,” kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (17/9).

Namun demikian, Hasto memperingatkan kepada SBY agar manuver politiknya tidak mengganggu pemerintahan Joko Widodo yang masih berjalan.

Sebab jika demikian, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ini siap pasang badan untuk membela Jokowi sekaligus Hasto memperingatkan SBY soal turun gunung ini.

SBY Cium Pilpres 2024 Bakal Curang

Diketahui, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku terpaksa turun gunung karena dia mengetahui bahwa ada tanda-tanda Pemilu 2024 bakal tidak jujur dan tidak adil.

“Para kader, mengapa saya harus turun gunung menghadapi Pemilihan Umum 2024, saya mendengar, mengetahui bahwa ada tanda-tanda pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil,” kata SBY seperti dilihat di akun Tiktok @pdemokrat.sumut, Sabtu (17/9/2022).

Tudingan SBY bahwa Pemilu 2024 ini bakal curang disampaikan SBY saat rapat pimpinan nasional (rapimnas) Partai Demokrat 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Kamis (15/9).

SBY mengungkap akan ada skenario capres-cawapres 2024 hanya akan diikuti oleh dua pasangan calon yang diinginkan atau dikehendaki oleh mereka atau kubu sebelah.

“Konon akan diatur dalam pemilihan Presiden nanti yang hanya diinginkan oleh mereka, dua pasangan capres cawapres saja. Yang dikehendaki oleh mereka,” katanya.

“Informasinya Demokrat sebagai oposisi jangan harap bisa mengajukan capres cawapresnya sendiri bersama koalisi tentunya,” ucapnya lagi.

“Jahat bukan? Menginjak injak hak rakyat bukan? Pikiran seperti itu batil,” kata SBY disahuti teriakan semangat dari kader Demokrat lainnya.

“Itu bukan hak mereka, Pemilu adalah hak rakyat, hak untuk memilih dan hak untuk dipilih, yang berdaulat juga rakyat,” tegasnya.

“Dan ingat selama 10 tahun dulu, kita di pemerintahan 2 kali menyelenggarakan Pemilu, termasuk Pilpres. Demokrat tidak pernah melakukan kebatilan seperti itu,” ujar SBY di hadapan kader Demokrat di JCC Jakarta Pusat itu.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index