Pemko Pekanbaru Kejar Target Angka Stunting 6 Persen di 2023

Pemko Pekanbaru Kejar Target Angka Stunting 6 Persen di 2023
Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Muhammad Jamil. (Istimewa)

Riauaktual.com - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru menargetkan pada tahun depan jumlah kasus stunting atau gizi buruk berada di angka 6 persen. Pemerintah kota melalui tim bakal membuat program bagi masyarakat untuk mencegah kasus stunting. 

Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Muhammad Jamil mengatakan, pada tahun ini angka stunting di Pekanbaru berada 11,5 persen. Tim penurunan stunting Pekanbaru bakal mengejar indikator agar bisa mencapai target. 

"Dari indikator itu apa yang mesti kita harus penuhi lagi, apa yang harus kita lengkapi lagi," ujar Jamil, yang juga selaku Ketua Tim Penurunan Stunting Pekanbaru, Rabu (6/7/2022). 

Pihaknya juga telah melakukan rapat koordinasi master analis situasi dan pemetaan program pencegahan dan penurunan stunting. Mereka membahas sejumlah upaya untuk mengejar indikator penurunan stunting. 

Jamil mengaku, pemerintah kota juga menyiapkan anggaran untuk program tersebut. Jika tidak bisa diambil dari Dana Alokasi Khusus (DAK) maka pemerintah kota bakal menggunakan APBD. 

"Tim di lapangan juga kita minta memberikan data secara konkret (kasus stunting) nantinya. Hari ini tahap awal untuk penurunan stunting di Pekanbaru," ungkapnya. 

Sebelumnya, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk-KB) Kota Pekanbaru, mendata sebanyak 100.048 keluarga di Kota Pekanbaru beresiko stunting atau kurangnya asupan gizi.

Jumlah ini sesuai dengan hasil pendataan keluarga yang dilakukan Disdalduk-KB Kota Pekanbaru tahun 2021 lalu. 

Kepala Disdalduk-KB Kota Pekanbaru, Muhammad Amin mengatakan, untuk keluarga yang memiliki resiko stunting pihaknya saat ini sudah mulai melakukan penanggulangan.

"Seperti kami lakukan pendampingan mulai dari masa sebagai calon pengantin, hamil, pasca melahirkan hingga anak berusia 0-2 tahun," ujar Amin, Rabu (16/3/2022). 

Amin menyebut untuk kasus stunting sendiri di Kota Pekanbaru saat ini berjumlah 333 kasus. Jumlah ini tersebar di 15 kecamatan yang ada di Kota Pekanbaru. 

Namun demikian jumlah kasus tersebut  untuk Provinsi Riau masih terbilang paling rendah. Termasuk juga jauh dibawah standar nasional. 

"Kalau nasional itu 14 persen, untuk Kota Pekanbaru diangka 11 persen. Artinya kita masih dibawah target nasional," pungkasnya. 

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index