Ini dia Profil Bongbong Marcos, Putra Mantan Diktator yang Jadi Presiden Terpilih Filipina

Ini dia Profil Bongbong Marcos, Putra Mantan Diktator yang Jadi Presiden Terpilih Filipina
ferdinand marcos jr. ©Reuters

Riauaktual.com - Ferdinand Marcos Jr atau dikenal dengan panggilan Bongbong memenangkan pemilihan presiden Filipina. Dia adalah putra diktator Filipina, Ferdinand Marcos, yang digulingkan pada 1986.

Kendati memiliki latar belakang keluarga politikus, Bongbong mengklaim dia tidak ingin jadi politikus.

"Saya benar-benar menghindari politik," cetusnya dalam wawancara dengan CNN Filipina bulan lalu.

Dia mengklaim masyarakat mendesaknya masuk ke politik sejak remaja.

"Tapi saya tidak mau karena ayahnya pernah melakukannya," lanjutnya, dikutip dari South China Morning Post, Selasa (10/5).

Selama masa pemerintahannya ayahnya, terjadi berbagai pelanggaran HAM dan korupsi. Pada 1972, Ferdinand Marcos memberlakukan UU darurat militer untuk memenjarakan, menyiksa, dan membunuh banyak orang Filipina, serta menjarah miliaran dolar uang rakyat. Istrinya, Imelda Marcos dikenal dengan gaya hidup hedonnya, mengoleksi barang-barang mewah termasuk perhiasan, karya seni, dan properti di Amerika. Saat terjadi pemberontakan rakyat yang menjadi penyebab penggulingannya, Ferdinand Marcos mengasingkan diri ke Honolulu di mana dia meninggal.

Tiga dasawarsa kemudian, Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr memenangkan pemilihan presiden. Berikut profil Bongbong dan tanggapan orang terkait pria 64 tahun tersebut.

Lulusan SMA

Tidak seperti ayahnya yang lulusan kampus ternama di Filipina, Universitas Filipina, Bongbong hanya lulusan SMA. Dia pernah kuliah di Universitas Oxford, Inggris mengambil jurusan filsafat, politik, dan ekonomi, tapi tidak lulus. Dia lalu pindah ke Wharton Business School di Amerika Serikat (AS), tapi tidak sampai selesai.

Saat ayahnya menjabat, Bongbong menjadi wakil gubernur dan kemudian menjadi gubernur Provinsi Ilocos Norte, Filipina utara.

Dari 1992 sampai 2016, dia terpilih menjadi gubernur, anggota kongres, dan senator. Dia dinilai tidak jago berpidato dan bertele-tele.

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte pernah menyebut Bongbong "anak manja" dan "lemah". Dalam wawancaranya dengan CNN, Bongbong mengabaikan komentar Duterte tersebut dan mengatakan Duterte memang kerap meremehkan orang. Namun kini Bongbong maju pilpres didampingi putri Duterte sebagai calon wakil presiden, Sara Duterte Carpio.

Dilarang masuk Amerika

Saat maju menjadi calon wakil presiden pada pilpres 2016, Bongbong muncul di televisi dan ditantang presenter untuk menjawab 16 pertanyaan seputar Filipina dan hanya berhasil menjawab tujuh pertanyaan.

Hal seperti itu tidak akan terjadi pada masa kampanye pilpres tahun ini. Karena timnya berusaha menjauhkannya dari acara-acara TV, wawancara berat, dan debat capres. Para ajudannya tidak memberikan wartawan mendekat.

Bongbong juga akan menjadi presiden Filipina yang tidak bisa pergi ke AS karena kemungkinan besar akan ditangkap. Alasannya, dia dan keluarganya diwajibkan membayar USD 353 juta atau setara Rp 5,1 triliun karena mengabaikan putusan pengadilan AS untuk membayar ganti rugi kepada korban pelanggaran HAM di Filipina.

Pengemplang pajak

Bongbong memiliki saluran YouTube sejak 2009 dan memiliki 2,21 juta subscriber atau pelanggan. Saluran YouTubenya telah ditonton sebanyak 107 juta kali.

Menurut seorang pengamat, akun YouTube Bongbong berisi konten-konten disinformasi dan hoaks terkait dinasti Marcos dan capres saingannya dalam pilpres 2022.

Kendati berlimpah bukti kekejaman ayahnya, jutaan orang Filipina yakin kediktatoran Marcos yang brutal dan represif merupakan "era emas" perekonomian.

Bongbong kerap membantah berbagai kritikan atas kediktatoran ayahnya walaupun ratusan juta dolar aset keluarga, termasuk kekayaan yang disembunyikan, karya seni, perhiasan, dan properti telah ditemukan. Ketika USD 600 juta atau sekitar Rp 8,7 triliun harta simpanan Marcos di Bank Swiss dikembalikan ke Filipina pada 2013, sebagian digunakan untuk membayar ganti rugi kepada korban pelanggaran HAM.

Bongbong juga pernah terkena kasus pengemplang pajak dan dihukum. Dia selama bertahun-tahun mengabaikan tagihan pajak tanah milik keluarganya senilai miliaran peso.

 

 

Sumber: Merdeka.com

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index