Riauaktual.com - Gejala hepatitis akut ini perlu diketahui. Baru-baru ini, ditemukan wabah penyakit hepatitis misterius yang menyerang anak-anak di beberapa negara. Pertama kali, kasus penyakit hepatitis akut berat yang belum diketahui penyebabnya ini ditemukan di Inggris Raya pada 5 April 2022.
Kemudian, penyakit ini menyebar di beberapa negara lain pada 8 April, ini termasuk Amerika, Kanada, dan Jepang. Bahkan, dilaporkan bahwa hampir 200 kasus yang terjadi saat ini, 17 di antaranya memerlukan tindakan transplantasi hati, dan terjadi satu pasien meninggal.
Sejak ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 15 April 2022, maka ini otomatis menjadi imbauan bagi seluruh negara untuk mewaspadai penyebaran penyakit. Termasuk di Indonesia, yang diduga telah terdapat tiga kasus pasien anak hepatitis akut meninggal selama 16 hingga 30 April.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui gejala hepatitis akut sebagai langkah penanganan dini. Baik gejala hepatitis akut awal hingga gejala lanjut. Serta upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan penyakit ini.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut penjelasan gejala hepatitis akut misterius yang menyerang anak dan cara pencegahannya, perlu Anda ketahui.
Wabah Hepatitis Akut Misterius
Sebelum mengetahui gejala hepatitis akut yang kini terjadi, perlu dipahami terlebih dahulu awal mula wabah penyakit ini mulai menyebar ke beberapa negara. Diketahui, kasus pertama penyakit ini ditemukan di negara Inggris pada 5 April 2022. Kemudian penyakit ini menyebar ke setidaknya 12 negara, termasuk Amerika Serikat, Kanada, dan Jepang.
Di AS, kasus telah diidentifikasi di beberapa negara bagian, termasuk Alabama, Carolina Utara, Illinois, dan Wisconsin. Penyakit ini menyerang anak-anak dengan rentang usia antara 1 bulan hingga 16 tahun.
Sejauh ini, penyakit hepatitis akut ini masih misterius karena penyebabnya bukan berasal dari virus hepatitis A, B, C, D, atau E. Para ahli berasumsi bahwa penyakit ini berasal dari patogenesis baru. Meskipun masih terus diteliti, namun ditemukan jenis virus adenovirus yang terdapat pada beberapa kasus.
Menurut WHO, jenis adenovirus yang dikenal sebagai tipe F 41 terdeteksi pada lebih dari 70 kasus. Ini masih menjadi hipotesis awal yang perlu dipelajari lebih lanjut untuk mengetahui agen penyebab.
Diperkirakan, kasus hepatitis akut yang menyerang anak-anak ini akan semakin meningkat sehingga masyarakat perlu mewaspadai penyebarannya. Ini terbukti, telah dilaporkan lebih banyak kasus di Irlandia, Spanyol, Israel, dan negara-negara lain.
Gejala Hepatitis Akut
Setelah mengetahui awal mula wabah terjadi, berikutnya terdapat beberapa gejala hepatitis akut misterius yang perlu Anda perhatikan. Pasien anak yang terserang penyakit ini biasanya menunjukkan beberapa gejala awal seperti demam ringan, mual, muntah, dan diare berat.
Kemudian gejala hepatitis akut ini bisa berkembang pada tahan lanjut yang lebih serius. Gejala lanjutan ini ditandai dengan perubahan warna urin atau air kencing yang pekat seperti teh, warna kotoran BAB putih atau pucat, kulit dan mata yang menguning, mengalami gangguan pembekuan darah, kejang, hingga kesadaran menurun.
Dari beberapa gejala hepatitis akut tersebut, dapat dipahami bahwa warna kulit dan mata yang berubah menjadi kuning merupakan gejala khas dari penyakit hepatitis. Gejala ini umum dan sering terjadi, terutama kelompok usia yang lebih sering mengalami penyakit ini.
Oleh karena itu, anak yang mengalami gejala diare dan muncul penyakit kuning, maka harus segera diperiksa untuk dievaluasi lebih lanjut. Dengan begitu, dokter dapat memastikan kondisi atau penyakit yang sedang dialami oleh anak. Semakin cepat ditangani, maka ini akan meminimalisir kondisi yang semakin parah dan buruk.
Penularan Hepatitis Akut
Dilansir dari YouTube Liputan6.com, juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi pada 5 Mei 2022. Hepatitis akut yang saat ini terjadi bukan disebabkan dari kelima virus hepatitis A,B,C, D dan E.
Jika dilihat dari polanya, penyakit hepatitis akut ini menular. Sesuai dengan yang dilaporkan WHO, penderita penyakit hepatitis itu bisa sampai 170 dan terus bertambah walaupun pertambahannya tidak begitu cepat. Penularan penyakit ini bisa melalui saluran cerna maupun darah.
"Dan kita tahu sebenarnya pola penularan dari infeksi hati oleh virus hepatitis ini sebagian besar adalah penyakit yang menular melalui saluran cerna maupun darah, tetapi yang paling banyak saluran cerna" ujar Siti Nadia Tarmizi pada 5 Mei 2022 dilansir dari YouTube Liputan6.com.
Senada dengan Siti Nadia, meski belum diketahui pasti penyebab penyakit hepatitis akut pada anak. Dokter spesialis anak konsultan gastrohepatologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Prof Dr dr Hanifah Oswari SpA(K) menyebut bahwa diduga karena Adenovirus 41, SARS-CoV-2, dan virus ABV. Virus-virus itu utamanya menyerang saluran cerna dan saluran pernapasan.
Kendati demikian, hingga saat ini masih dicari pola penularan pasti hepatitis akut melalui makanan atau darah. Namun, sebagai upaya pencegahan awal maka perlu menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Cara Mencegah Penyebaran
Setelah mengetahui gejala hepatitis akut misterius yang menyerang anak, terakhir akan dijelaskan upaya apa saja yang bisa dilakukan sebagai langkah pencegahan.
Disebabkan oleh virus, maka secara umum cara pencegahan yang baik dilakukan adalah dengan menjaga kebersihan tubuh dari berbagai kotoran, kuman, dan virus yang dapat masuk ke dalam tubuh.
Pertama, biasakan anak untuk mencuci tangan dengan sabun dan air hingga bersih sebelum dan setelah beraktivitas. Kemudian, pastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih sehingga aman untuk dikonsumsi. Hindari pula menggunakan peralatan makan secara bergantian. Biasakan untuk menggunakan peralatan makan pribadi yang bersih.
"Untuk mencegah dari saluran pencernaan, jagalah kebersihan dengan cara mencuci tangan dengan sabun, memastikan makanan atau minuman yang dikonsumsi itu matang, tidak menggunakan alat-alat makan bersama dengan orang lain serta menghindari kontak anak-anak kita dari orang yang sakit agar anak-anak kita tetap sehat," kata Hanifah dalam konferensi pers Update Perkembangan Kasus Hepatitis Akut di Indonesia pada 5 Mei 2022 dilansir dari Liputan6.com.
Selain itu, untuk mencegah penularan hepatitis akut melalui saluran saluran pernapasan bisa dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19. Seperti menghindari kontak dengan orang yang sakit, kurangi mobilitas, gunakan masker jika bepergian, menghindari kerumunan atau keramaian, dan menjaga jarak dengan orang lain.
Terakhir, jaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar. Bersihkan barang-barang atau peralatan yang sering digunakan, seperti baju, handphone, dompet, dan lain sebagainya. Segera periksakan anak ke dokter jika muncul beberapa gejala yang telah disebutkan.
Sumber: Merdeka.com
