PEKANBARU (RA)- Pengakuan mengejutkan datang dari salah seorang warga RT03 RW01 Kelurahan Rintis, Kecamatan Lima Puluh bernama Sujianto, terkait tipsinya semenisasi Jalan Hassanudin Gang Hassanudin 1.
Menurut Sujianto, sebelum proyek semenisasi jalan dikerjakan, Sujianto sempat didatangi oleh Ketua RW 01 Kelurahan Rintis Nursal. Kedatangan Ketua RW tersebut sembari membawa material pasir dan serikil. Ketua RW meminta izin agar material itu dititip di samping rumah Sujianto.
"Saya tak tahu juga pasir sama kerikil itu dari mana. Kata pak RW, pasir sama kerikil itu untuk membangun jembatan. Jembatan mana, saya juga tak tahu," terangnya.
Kemudian, salah seorang warga RT02 Kelurahan Rintis, Sari Cicilia, menyebutkan sekitar dua hari yang lalu tepatnya, Jum'at (31/10/2014) sekitar pukul 14.30 WIB dirinya melihat Ketua RW01 Nursal bersama asistennya Suraji, mengangkut material pasir kuning dan kerikil dengan menggunakan gerobak sorong.
"Saya lihat langsung pak RW sama pak Suraji angkat pasir sama kerikil yang dibawa dari samping rumah Anto. Pasir sama kerikil itu dilangsirnya masuk ke dalam rumahnya," ujar Ibu dua anak ini.
Keesokan harinya, Sari mendengar bahwa warga RW 01 sudah meributkan soal semenisasi yang tipis. Dari kabar yang diterimanya, sebagian jalan sudah mengalami retak-retak.
"Memang warga sudah banyak protes, proyek semenisasi dari Kecamatan Lima Puluh ini tipis sekali. Ada yang bilang permainan bahan. Warga di sini sudah ribut," urainya.
Ketua RW 01 Rintis Nursal yang dihubungi melalui selularnya untuk mengkonfirmasi dugaan adanya material semenisasi jalan disalahgunakan, tidak menjawab. Kemudian wartawan mendatangi rumah RW yang beralamat di Jalan Hassanudin Gang Nurul Amal, namun saat dikunjungi rumah RW dalam keadaan kosong tanpa penghuni. Menurut tetangga sekitar, Ketua RW dan keluarga sedang keluar rumah.
Laporan : bir