Siswa SMAN 4 Pekanbaru Kampanye Hemat Energi Listrik

Siswa SMAN 4 Pekanbaru Kampanye Hemat Energi Listrik
Siswa SMAN 4 Pekanbaru Kampanye Hemat Energi Listrik. FOTO: ade

PEKANBARU, RiauAktual.com - Siswa SMAN 4 Pekanbaru, Komiko kelas XI IPA mengkampanyekan Hemat Energi Listrik. Kampanye tersebut sudah berlangsung sejak beberapa bulan yang lalu, dan pada akhir pekan kemarin siswa ini mengkampanyekan dengan ceramah berjudul Hemat Energi Listrik di lapangan basket SMAN 4 Pekanbaru dengan yel-yel "Hello Hemat Energi Listrik Loo, Hemat Energi listrik Yes, Boros Listrik NO".

"Selanjutnya kegiatan diakhiri dengan komitmen warga SMAN 4 Pekanbaru, yaitu kepedulian terhadap hemat energi listrik. Kegiatan ini diadakan dalam rangka menyambut Hari Listrik Nasional Ke 69 yang ditaja PLN," ujar Komiko, Sabtu lalu di sekolahnya.

Menurut Komiko, penghematan listrik sangatlah vital, dimana hampir seluruh peralatan yang digunakan baik di rumah, di sekolah, dan dimana pun menggunakan listrik. Seperti bel, lampu, kipas angin, AC, komputer, mesin air, Infokus dan lainnya. Besarnya kebutuhan akan listrik sangat berdampak pada besarnya biaya yang dikeluarkan, maka di SMAN 4 Pekanbaru sendiri sudah dilakukan beberapa cara untuk penghematan penggunaan listrik.

"Pertama, dengan menggunakan lampu seperlunya. Kedua membentuk perilaku dan kebiasaan diri untuk menggunakan listrik saat di perlukan secara bergantian dan tidak berlebihan. Ketiga, setiap hari sebelum pulang seluruh peralatan listrik yang ada di kelas harus dimatikan yaitu kipas angin dan lampu. Keempat, dilarang mengecas handphone untuk kepentingan pribadi, dan kelima dengan menghidupkan mesin air pada waktu tertentu dan bukan setiap saat, misalnya dalam 1 hari sebanyak 2 kali pagi dan ketika Shalat Zuhur," terangnya.

Komiko juga menambahkan, jika siswa membuat slogan atau kalimat himbauan di dalam kelas yang bertujuan agar siswa selalu ingat untuk penghematan listrik. Contohnya, mematikan lampu jika tidak diperlukan. "Dengan tujuan, semoga artikel tersebut dapat menyadarkan kita arti pentingnya, menghemat listrik dan memiliki makna bahwa manfaatnya sangat besar jika kita menghemat listrik," harap Komiko.

Lebih jauh Komiko menjelaskan, apabila 10 persen saja yang menghemat listrik, maka dapat mengalirkan listrik untuk 180 desa dan menyelamatkan penduduk 144.000 orang. "Untuk itu apa salahnya kita menganjurkan agar dapat menghemat listrik," tambahnya.

Menurut Komiko, ada 3 faktor yang menyebabkan orang dianjurkan menghemat listrik yaitu, sampai saat ini masih terdapat kesenjangan antara biaya produksi listrik dengan harga jual ke pelanggan. Dimana salah satu faktor penyebab tingginya biaya produksi pada PLN adalah harga bahan bakar, PLN membeli bahan bakar untuk pembangkit listrik dengan harga yang mengikuti mekanisme pasar. Sementara itu, PLN tidak bisa menaikkan harga jual listrik tanpa persetujuan pemerintah dan lembaga legislatif (DPR).

Kedua, tarif biaya produksi masih jauh dengan harga yang dikenakan pada pelanggan, jika harga bahan bakar listrik mengalami kenaikan, maka hal itu dapat melonjakkan anggaran keuangan pemerintah (PLN). Padahal yang perlu disubsidi oleh pemerintah tidak hanya listrik tetapi juga kesehatan, pendidikan dan sektor pembangunan lainnya.

"Lalu yang terakhir, ketidakseimbangan pertumbuhan konsumsi listrik pelanggan yang lebih cepat meningkat dibandingkan dengan  kemampuan PLN dalam menyediakan pembangkit listrik," jelas Komiko.

Sementara, Kepala SMAN 4 Pekanbaru Hj Nurhafni MPd mengatakan, sangat bangga dan bahagia sekali. Sebab peserta didik beserta majelis guru mendukung program hemat energi listrik.

"Dengan hidup hemat kita bisa kaya, serta dengan peduli dan hemat listrik, maka kita akan sejahtera. Lagi pula untuk penghematan energi ini terutama listrik sudah lama kita lakukan, bahkan ini sangat mendukung program adiwiyata. Semoga Komiko dapat berhasil dan menjadi yang terbaik untuk kemajuan Indonesia," ungkap Nurhafni. (ade)
 

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index