Kota Pekanbaru Kekurangan 322 Guru

Kota Pekanbaru Kekurangan 322 Guru
Ilustrasi. FOTO: int

PEKANBARU, RiauAktual.com - Pasca pendataan redistribusi guru di Kota Pekanbaru oleh Pemerintah Kota (pemko) Pekanbaru, kedepan Pemko akan terdapat kekurangan 322 guru di berbagai tingkatan.

Untuk itu setelah diterapkannya redistribusi di masa datang Pemko sudah mengetahui cara untuk memenuhinya baik dengan sistim Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun dengan Guru Bantu (GB).

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Azharisman Rozie, Selasa (12/8/2014), kepada wartawan menjelaskan, bahwa selama ini sesuai data yang ada penyebaran guru di kota Pekanbaru tidak merata, baik per sekolah maupun per bidang studi serta perjenjang sekolah.

Di satu sekolah ada yang berlebih dan di sisi lain ada yang kekurangan. Untuk itu BKD Kota Pekanbaru akan menggelar redistribusi guru. Selain untuk mendapatkan pemerataan juga untuk mengetahui berapa sebenarnya kekurangan guru di Pekanbaru.

"Setelah kita data dan kita rencanakan proses redistribusi ada sebanyak 322 orang guru yang kurang dengan rincian SD kurang 67 orang, SMP sebanyak 105 orang, SMA sebanyak 64 orang, sedangkan SMK sebanyak 86 orang," Rozie nama kecilnya.

Kata Rozie, kekurangan ini tidak merata di tiap sekolah, bahkan menurutnya ada sekolah yang mengalami kelebihan guru. Agar pemerataan tenaga pendidik terjadi di setiap sekolah, baik SD, SMP, SMA maupun SMK, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru akan menerapkan kebijakan redistribusi guru. Dengan rumus, setiap sekolah yang mengalami kelebihan guru, akan dipindahkan ke sekolah lain yang mengalami kekurangan, dengan catatan guru yang akan dipindahkan tetap mengajar pada bidang study yang sama.

"Kenapa kebijakan ini diambil Pemko? Ini berangkat dari pendataan kita. Kita masih kekurangan guru, SD 491, SMP 105 orang, SMA 69, SMK 90 orang kurangnya. Kalau data ini tidak diolah, ngeri kita terhadap kekurangan guru ini. Mendiknas pernah mengatakan Indonesia tidak kurang guru. Setelah saya pelajari lebih dalam, ternyata pendistribusian guru kita yang tidak merata. Ternyata di SMP yang berbeda kita ada yang kelebihan guru, yakni 221 orang. Kemudian SMA 155 orang, SMK 36 orang. Ini tidak ada pemetaan yang merata terhadap guru pada sekolah," ungkap Haris memaparkan.

Cara redistribusinya SMP yang kekurangan guru Matematika, dan ada SMP lain yang kelebihan guru Matematika. Jawabannya harus ada kebijakan Pemko yang berani Redistribusi guru. Caranya SMP yang mengalami kelebihan guru Matematika, akan mendapatkan tambahan dari SMP lain yang mengalami guru dengan cara dipindahkan.

"Kedua baru kita meredistribusi antar lembaga pendidikan. Misalnya kalau masih berlebih di seluruh SMA, baru kita kirim atau pindahkan ke SMP, dengan mata pelajaran yang sama, jika berlebih juga, akan dipindahkan ke guru SD sebagai guru kelas," ulasnya.

Menurut Kepala BKD, kebijakan yang akan diterapkan nantinya akan menguntungkan guru dengan mendapatkan dana sertifikasi. "Karena setiap guru akan bisa memenuhi jam mengajar minimal perminggu sebanyak 24 jam," pungkasnya. (ver)

Editor: Riki

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index