Suhu Politik di Pekanbaru Memanas, Adipura 2011 pun Terlepas

PEKANBARU (RA) - Anggota DPRD Kota Pekanbaru, M Sabarudi ST mengatakan, penghargaan Adipura segi kebersihan, yang telah diraih oleh Kota Pekanbaru sebanyak sembilan kali brturut-turut, untuk tahun 2011 diperkirakan tak lagi didapat. Hal ini dsebabkan suhu politik di Kota Pekanbaru dalam tahun 2011 cukup panas, yakni adanya mutasi yang diberlakukan oleh kepala pemerintahan masa itu kepada kepala lurah dan kecamatan, sehingga kondisi tersebut menjadi bayangan yang menakut-nakuti camat dan lurah.

"Kalau melihat kondisi yang terjadi pada saat penilaian Adipura tahun 2011 dilakukan, memang suhu politik memanas. Terjadi mutasi kepada kepala camat dan lurah, sehingga penanganan kebersihan saat itu kurang maksimal," ungkap Sabarudi ketika dikonfirmasi riauaktual.com, Kamis (31/5).

Dikatakannya, tidak kondisifnya suhu politik di Pekanbaru berlangsung cukup lama, yakni hampir satu tahun. Dengan waktu yang cukup lama ini, membuat situasi kota seakan tak terurus. Sampah berserakan dimana-mana, terjadi aksi mogok dari beberapa instansi pemerintahan, ditambah lagi aksi demo yang terjadi hampir setiap hari yang memporak porandakan kota.

"Saat itu juga ada aksi demo setiap hari, di Kota Pekanbaru terpecah menjadi beberapa kubu. Sehingga perhatian terhadap kondisi kota tidak ada lagi. Jadi, wajar kalau penghargaan Adipura yang didapat sebelumnya sebagai bukti penghargaan kebersihan kota, tidak bisa lagi diperoleh," kata Sabarudi.

Ditambahkannya, kondisi tersebut saat ini telah berakhir dengan dipilihnya kepala daerah yang defenitif. Diharapkan, dengan kepemimpinan Walikota Pekanbaru yang baru, diharapkan dapat kembali memperbaiki sistem pemerintahan yang ada di Pekanbaru.

"Tidak hanya mengejar Adipura, tapi kebersihan kota ini yang paling penting. Semoga, setelah ada pemimpin yang baru ini, dapat menuntaskan masalah kebersihan. Seperti sekarang ini, kita lihat sudah ada tindakan dari Pemko, pengadaan alat berat dan program Bank Sampah," paparnya. (RA1)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index