Pengabdian Mahasiswa Kukerta Unri Desa Talang Danto Terhadap Kegiatan Pemeliharaan Bibit Unggul Kelapa Sawit

Pengabdian Mahasiswa Kukerta Unri Desa Talang Danto Terhadap Kegiatan Pemeliharaan Bibit Unggul Kelapa Sawit

Riauaktual.com - Minyak kelapa sawit masih menjadi salah satu komoditas andalan Indonesia dan penyumbang devisa terbaik. Banyak hal yang menjadi pemicu pesatnya pertumbuhan luas kebun sawit di Indonesia. Salah satunya meningkatnya kebutuhan minyak dan juga besarnya potensi ekspor minyak kelapa sawit.

Hingga saat ini, minyak kelapa sawit masih menjadi salah satu andalan Indonesia dalam hal devisa terbesar. Kontribusi devisa diperkirakan RP. 265 Triliun. India merupakan negara terbesar ketiga tujuan ekspor minyak sawit Indonesia.

Peluang Kerja Dalam Industri Kelapa Sawit

Selain menjadi penyumbang devisa industry kelapa sawit juga menyediakan lapangan pekerjaan yang besar. Perkebunan kelapa sawit yang dikelola masyarakat diperkirakan telah menyediakan 2,3 juta lapangan pekerjaan. Dalam hal produktivitas petani sawit Indonesia memang masih kalah dari petani sawit Malaysia. Salah satu pengetahuan yang perlu ditingkatkan antara lain adalah kemampuan memilih bibit unggul bukan bibit jatuhan seperti selama ini agar produktivitas pohon kelapa sawit meningkat.

Potensi Bibit Unggul Kelapa Sawit Di Desa Talang Danto

Desa Talang Danto memiliki lahan kebun kelapa sawit tandun dengan luas 33 hektare dimana terdapat 65 ribu bibit unggul yang dirawat di kebun kelapa sawit tersebut. Usia bibit yang ada di kebun kelapa sawit tandun saat ini sekitar 5 bulan dimana pembibitan dimulai pada bulan maret lalu. Sedangkan usia bibit yang cukup besar berusia sekitar 16 bulan. Pemupukan dan penyemprotan yang dilakukan dikebun kelapa sawit dilakukan 15 hari sekali. Penyiraman pada bibit dilakukan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore. Jenis bibit kelapa sawit yang ada pada perkebunan ini adalah Socpindo dan Marihat. Untuk jarak penanaman bibit kelapa sawit memiliki jarak sejauh 90 x 80 cm untuk bibit kecil. Dan untuk jarak penanaman bibit kelapa sawit  memiliki jarak sejauh 90x80 m untuk bibit besar.

Tahapan dalam pemeliharaan bibit unggul kelapa sawit dikebun tandun yaitu pembibitan tidak dilakukan dikebun tandun karena bibit berasal dari luar daerah. Tahapan yang dilakukan dimulai dari penanaman bibit dipolibag dengan ukuran 40x50 cm dan kemudian melakukan penyemaian selama 3 bulan setelah itu baru dipindahkan. Jika bibit sudah berumur 10 bulan maka siap untuk disalur. Jenis pupuk yang digunakan pada bibit kelapa sawit yang ada diperkebunan ini adalah NPK 1212 dan Kieserit.

Harga untuk setiap satu polybag bibit kelapa sawit adalah kurang lebih Rp.44.000,00. Adapun jenis penyakit yang sering dialami oleh bibit kelapa sawit adanya gulma serta penyakit yang bisa menyebar hanya melalui air dan juga angina serta jamur.

Adapun perbedaan bibit unggul kelapa sawit dengan bibit unggul biasa yaitu:

  1. Dapat dilihat dari cara penanganannya dan nutrisi apa saja yang dapat diberikan pada setiap bibit.
  2. Adanya sertifikat pada bibit unggul kelapa sawit.
  3. Bibit unggul kelapa sawit melakukan tahap seleksi 25 % dari jumlah semua bibit yang ada.
  4. Adanya jaminan dari perusahaan dalam tahap produksi kelapa sawit.

Pada tanggal 10 Agustus 2021, mahasiswa pengabdian dari kukerta UNRI ikut turun ke lapangan untuk berpartisipasi dalam pemeliharaan bibit unggul kelapa sawit yang ada di kebun tandun desa talang danto. Dalam kegiatan tersebut diketahui mahasiswa ikut membantu beberapa kegiatan pemeliharaan bibit unggul seperti penyiraman bibit dan penyemprotan hama.

Berdasarkan gambaran diatas maka tidak heran jika desa talang danto dapat menghasilkan bibit unggul kelapa sawit yang bisa bersaing dengan perkebunan kelapa sawit lainnya yang ada di Indonesia. Dalam hal potensi Sumber Daya Manusia pun di daerah desa talang danto masyarakat berpotensi menjadi petani sawit karena diperkirakan lebih menjanjikan dan dapat menunjang penghidupan masyarakat di daerah tersebut.

 

 

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index