Riauaktual.com - Wakil Presiden Pertama Afghanistan, Amrullah Saleh menyatakan dirinya sebagai presiden sementara yang sah. Seperti dilaporkan RT, Selasa (17/8/2021), pernyataan itu diumumkan setelah Presiden Ashraf Ghani yang digulingkan melarikan diri ke lokasi asing yang belum dikonfirmasi ketika Taliban merangsek ke Kabul akhir pekan lalu.
Dalam satu cuitan pada Selasa, Wakil Presiden Pertama Amrullah Saleh mengatakan bahwa dia saat ini berada di negara Afghanistan. Dengan absennya Ghani, dia sekarang menjadi pemimpin baru.
"Sesuai dengan konstitusi [Afghanistan], dalam ketidakhadiran, pelarian, pengunduran diri, atau kematian presiden, wakil presiden pertama menjadi Presiden sementara. Saya saat ini berada di dalam negara saya dan saya adalah presiden sementara yang sah," katanya.
Dalam satu pesan Twitter pada Minggu (15/8), Saleh bersumpah untuk tidak menyerah pada Taliban, yang dia sebut sebagai "teroris". Saleh menambahkan bahwa dia tidak akan mengecewakan jutaan rakyat yang mendengarkannya, dan berjanji untuk tidak bekerja dengan rezim Islam.
Ghani telah meninggalkan negara itu, dengan beberapa sumber mengklaim dia berada di Oman, sementara yang lain memperkirakan Tajikistan atau Uzbekistan.
Kedutaan Besar Rusia di Kabul mengatakan bahwa Ghani melarikan diri dari negara itu dengan cara yang digambarkan sebagai “karakterisasi yang fasih” dari kejatuhan “rezim.”
“Empat mobil diisi uang. [Mereka] mencoba memasukkan semua uang ke dalam helikopter, tetapi tidak semuanya muat. Sebagian dari uang itu dibiarkan tergeletak di landasan,” kata juru bicara kedutaan Nikita Ishchenko kepada RIA Novosti.
Terlepas dari deklarasi Saleh di Twitter, tampaknya tidak mungkin dia akan menggunakan kekuatan apa pun di negara yang sekarang hampir sepenuhnya dikonsolidasikan oleh Taliban.
AS dan sekutu Barat lainnya telah mengindikasikan bahwa evakuasi warga negara mereka dan warga Afghanistan yang menjadi sekutu akan menjadi operasi militer terakhir.
Berbicara pada Selasa (17/8), Suhail Shaheen, seorang anggota kantor politik Taliban, mengatakan Amerika Serikat (AS) harus menarik semua pasukan dari Afghanistan sebelum 11 September, peringatan ke-20 serangan Al-Qaeda di Amerika. Presiden AS Joe Biden sebelumnya telah berkomitmen untuk menarik semua pasukan tempur sebelum tanggal tersebut.
Sumber: BeritaSatu.com
