Riauaktual.com - Pergantian cat Pesawat Kepresidenan-1 atau BBJ2 dari warna biru langit menjadi merah darah menghebohkan jagat maya. Pro-kontra menghiasi. Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman jadi salah satu sasaran perdebatan ini. Cuitan lamanya soal ini pun, ada yang menghidupkannya kembali.
Kehebohan soal pesawat presiden yang ganti warna itu bermula dari unggahan akun Instagram @adhimas_aviation, Minggu lalu. Fotograper pecinta pesawat terbang itu mengunggah foto penampakan baru pesawat kepresidenan yang sedang melakukan uji coba terbang keliling ke Pelabuhan Ratu, 12 Juli lalu.
“New Livery For A-001!” tulisnya, memberi keterangan. Keterangan dalam foto tersebut juga menuliskan Indonesian Government, A-001, Boeing 737-8U3 (BBJ2).
Dalam foto tersebut tampak pesawat kepresidenan telah berubah tampilannya. Pesawat yang sebelumnya berwarna biru muda dengan garis merah putih, telah berganti merah di bagian moncong sampai kepala lalu memanjang tipis sampai ke ekor.
Perubahan warna pesawat kepresidenan itu langsung disorot Ketua Bappilu Partai Demokrat, Andi Arief. Eks Staf Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu heran, apa alasan pemerintah melakukan perubahan warna pada pesawat kepresidenan tersebut.
Dia lantas menceritakan, kenapa dulu di era SBY, pesawat kepresidenan dicat dengan warna biru. Kata dia, desain dan warna itu merupakan karya dari seorang mayor di TNI AU. “Dominasi biru langit adalah upaya peningkatan keamanan penerbangan, sebagai warna kamuflase saat terbang,” cuitnya.
Eks Menteri Pemuda dan Olahraga di era Presiden SBY, Roy Suryo juga ikut komentar. “Di tengah-tengah pandemi Covid-19 yang tidak terkendali dan jutaan rakyat menderita, sempet-sempetnya nge-cat pesawat? Semoga hanya animasi,” kicau Roy Suryo di akun Twitter @KRMTRoySuryo2.
Kritikan yang tak kalah pedas disampaikan pengamat penerbangan, Alvin Lie. Kata dia, biaya untuk mengecat pesawat tidaklah murah. Biaya cat ulang pesawat boeing jenis B737-800 ada di kisaran 100 ribu-150 ribu dolar AS, atau sekira Rp 1,5 miliar sampai 2,1 miliar.
“Hari gini masih saja foya-foya ubah warna pesawat kepresidenan,” cuit @alvinlie21, sambil me-mention ke akun @KemensetnegRI, @setkabgo.id, dan @jokowi.
Kicauan tersebut langsung menghebohkan jagat maya. Kritikan netizen datang berhamburan. Apalagi selain pesawat Boeing, ternyata Helikopter Super Puma yang kerap digunakan Presiden Jokowi juga dicat ulang dengan warna baru. Helikopter dicat ulang dengan warna merah.
Hal ini terungkap dalam akun Instagram resmi @skadronudara45. Dalam unggahan foto tersebut, terlihat penampakan pesawat baru dan Super Puma dengan warna baru di dalam hangar pesawat.
Menanggapi kehebohan tersebut, Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono pun angkat bicara. Heru membenarkan pesawat kepresidenan dan helikopter Super Puma dicat ulang sebagai bagian dari perawatan rutin. Proses pengecatan satu paket dengan Heli Super Puma dan Pesawat RI.
Heru menjelaskan, pesawat tersebut telah berumur tujuh tahun, jadi secara teknis memang harus memasuki perawatan besar atau overhaul. “Itu harus dilakukan untuk keamanan penerbangan,” kata Heru, kemarin.
Pada perawatan besar tersebut, pesawat presiden juga mendapatkan pengecatan. Warna biru pesawat kepresidenan tersebut diubah menjadi warna merah putih. Salah satu alasan pemilihan warna berkaitan dengan warna kebangsaan bendera Indonesia. “Mengenai cat, memang sekalian diperbarui, karena sudah waktunya untuk diperbaharui,” terang Heru.
Heru menepis berbagai tudingan pengecetan ulang pesawat itu sebagai bentuk foya-foya keuangan negara di tengah pandemi. Kata dia, pengecatan pesawat telah direncanakan sejak tahun 2019. Alokasi untuk perawatan dan pengecatan pun sudah dialokasikan dalam APBN.
Sumber: RM.id
