Buka Bersama di SMPN 17 Pekanbaru Sekaligus Penutupan Pesantren Kilat Kelas VII

Buka Bersama di SMPN 17 Pekanbaru Sekaligus Penutupan Pesantren Kilat Kelas VII
Buka Puasa SMPN 17 Pekanbaru. FOTO: ade

PEKANBARU. RiauAktual.com - Setelah melaksanakan program pesantren kilat kepada siswa kelas VII yang dimulai sejak Senin (7/7) lalu, SMPN
17 Pekanbaru mengakhiri kegiatan tersebut dengan melaksanakan buka bersama, Kamis (10/7/2014) malam lalu. Buka bersama itu turut dihadiri Kepala SMPN 17 Pekanbaru, komite sekolah, guru/karyawan SMPN 17 dan siswa kelas VII beserta orangtua murid.

"Acara ini merupakan pelaksanaan yang kedua sejak dimulai pada tahun lalu, dalam acara penutupan pesantren kilat ini ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan selain buka bersama, seperti taraweh, muhasabah dan penyantunan anak yatim di lingkungan kelas VII," ujar Kepala SMPN 17 Pekanbaru Ade Armi, Rabu (16/7/2014) menceritakan.

Dikatakan Ade, kegiatan pesantren kilat dilaksanakan dengan tujuan untuk menambah pengetahuan agama serta meningkatkan Keimanan dan Ketaqwaaan (Imtaq) siswa. Hal itu sesuai dengan program peningkatan mutu pendidikan sekolah.

"Tidak hanya itu, melalui kegiatan ini sekolah berupaya memaksimalkan penanaman nilai-nilai ajaran Islam kepada siswa agar mampu menjadi insan yang beriman dan berilmu pengetahuan, meningkatkan semangat ukhuwah islamiyah, baik antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa," ungkapnya.

Untuk pendanaan, lanjut Ade, bersumber dari swadaya yang diambil dari infak seluruh dewan guru dan infak kelas VII-IX. "Dana kegiatan merupakan sumbangan seluruh warga sekolah, kegiatan ini tidak saja diikuti kelas VII saja, tapi juga akan diikuti siswa kelas VIII pada 11-14 Juli dan kelas IX 16-18 Juli mendatang. Dipisahnya pelaksanaan masing-masing tingkatan kelas dikarenakan materi yang diberikan berbeda setiap tingkatan kelas," tutur Ade.

Sementara itu, komite SMPN 17 Dr H Abdullah Hasan MSc, sangat mendukung kegiatan positif yang dilakukan sekolah untuk mengisi proses pembelajaran selama bulan ramadan itu. Apalagi, kegiatan itu mampu membentuk karakter siswa sesuai dengan syariat dan ajaran Islam.

"Kegiatan ini sangat positif, terutama dalam pembentukan karakter, kompetensi dan Imtaq siswa. Hal ini juga sesuai dengan penerapan kurikulum 2013 yang diterapakan di seluruh sekolah. Karena, pada dasarnya kurikulum 2013 lebih menitik beratkan pada pembentukan karakter siswa," tutur Abdullah. (ade)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index