Riauaktual.com - Ribuan pasien Covid-19 di India telah didiagnosis dengan mucormycosis, atau yang disebut “jamur hitam” bisa saja sembuh dan menjadi penyintas. Namun banyak dari mereka juga terpaksa kehilangan penglihatan akibat infeksi jamur hitam.
Seperti dilaporkan PTI, Selasa (6/7/2021), negara bagian Tamil Nadu saja telah melaporkan 3.300 kasus jamur hitam dan 122 kematian terkait sejauh ini. Menteri negara bagian untuk Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga Ma Subramanian mengatakan pada hari Selasa dan mengimbau masyarakat untuk mencari nasihat medis tepat waktu untuk perawatan dini.
Ada lebih dari 40.000 kasus mucormycosis di India, yang telah mendokumentasikan lebih dari 30 juta kasus Covid-19, meskipun para pejabat telah memperingatkan bahwa kemungkinan itu adalah jumlah yang sedikit. Sekitar 400.000 dari pasien tersebut meninggal, tetapi jumlah sebenarnya kemungkinan lebih tinggi.
“Kami melihat banyak kasus mucormycosis pascainfeksi Covid karena Covid sendiri diketahui menurunkan kekebalan,” kata Charuta Mandke, yang bekerja di departemen oftalmologi di Rumah Sakit Umum Kota Dr. RN Cooper di Mumbai, kepada Reuters.
Kepada Reuters, seorang pasien yang bekerja sebagai petani di Uttar Pradesh, mengaku kehilangan penglihatan di mata kirinya. Pria berusia 39 tahun itu harus meminjam uang untuk membayar obat-obatan. Penyintas Covid-19 berusia 65 tahun lainnya yang kehilangan penglihatan karena kemungkinan jamur hitam juga harus kembali bekerja setelah dia pulih.
Bulan lalu, Akshay Nair, seorang ahli bedah mata yang berbasis di Mumbai, mengatakan kepada BBC News bahwa dia telah merawat 11 pasien yang membutuhkan pengangkatan mata karena jamur.
Ahli bedah lain juga melaporkan bahwa 11 pasien membutuhkan pengangkatan mata dan enam dari pasien tersebut kemudian meninggal.
“Ini adalah mimpi buruk di tengah pandemi,” kata Renuka Bradoo, kepala bagian Telinga Hidung dan Tenggorokan Sion kepada BBC News.
Di India, sistem perawatan kesehatan yang kewalahan oleh lonjakan virus corona baru-baru ini. Sementara pasokan medis yang terbatas juga dapat berkontribusi terhadap penyebaran, seperti halnya upaya untuk mengobati Covid-19 dengan steroid pada pasien dengan diabetes yang tidak terdeteksi atau tidak terkontrol.
Saat kasus mucormycosis telah didokumentasikan di India sebelum coronavirus, itu tidak pernah dilaporkan dalam jumlah yang begitu besar. Dewan Penelitian Medis India telah menyarankan dokter untuk memantau kadar glukosa setelah pasien sembuh dari Covid-19 dan pada penderita diabetes dan untuk "menggunakan steroid dengan bijaksana - waktu yang tepat, dosis dan durasi yang benar."
Sumber: BeritaSatu.com
