Jelang Ramadhan Pedagang Petasan Bermunculan

Jelang Ramadhan Pedagang Petasan Bermunculan
Ilustrasi. FOTO: int

PEKANBARU, RiauAktual.com - Menjelang masuknya bulan suci Ramadhan 1435 hijriah yang diperkirakan jatuh pada tanggal 29 Juni 2014 ini, diiringi dengan bermunculannya pedagang petasan di beberapa ruas jalan dalam Kota Pekanbaru. Tak ayal, kemunculan pedagang ini juga mulai menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat atas bunyian petasan yang dijualnya.

Mirna, salah seorang masyarakat yang bermukim di Kelurahan Tampan, mengaku sangat terganggu akibat bunyian petasan yang dimainkan anak-anak di kompleks perumahannya. Mirna meminta agar tradisi membunyikan petasan di Bulan Ramadhan dihapuskan.

"Selain tidak baik, mercon ini juga sangat mengganggu kekhusukkan ibadah kita. Setiap tahun terjadi seperti ini. Apa tak ada kebijakan pemerintah untuk menertibkannya," ungkap Mirna, Minggu (8/6/2014).

Sebagai seorang ibu yang memiliki anak kecil, Mirna meminta kepada pemerintah agar tegas menindak penjualan petasan dan sejenisnya yang memiliki bunyian yang mengganggu ketenangan lingkungan.

"Saya baru melahirkan, sebentar-sebentar bunyi mercon. Ke atas atap rumah saya pula diarahkannya. Tentu ini tak bagus untuk saya dan keluarga saya. Semua orang di sini tak suka ada mercon itu," ujarnya.

Menurut Mirna, pelaku yang membunyikan petasan tidak hanya anak-anak, melainkan juga remaja bahkan bapak-bapak. Tujuannya tak lagi untuk sekadar hiburan, malahan sudah menjadi alat untuk mengusili warga sekitar.

"Kemarin dikejar suami saya orang yang main mercon itu. Dia bukan anak-anak rupanya, sudah punya anak malahan masih main mercon. Dasar usil juga jadi orang," terangnya.

Salah seorang pedagang petasan Eti, mengaku saat masuk Ramadhan menjadi berkah tersendiri baginya. Karena selain menjual barang harian, kini omsetnya bertambah lagi dengan larisnya petasan dan kembang api di kedainya tersebut.

Maka Eti menilai tak pantas jika pemerintah menertibkan pedagang petasan. Karena saat Ramadhan inilah dirinya bisa menambah penghasilan dengan harapan bisa untuk tambahan uang mudik nantinya.

"Kalau Ramadhan tak ada mercon tak lengkap pula rasanya. Dia itu pula tandanya, banyak anak-anak main mercon tanda Ramadhan tiba. Kita sikapi positif sajalah," ujarnya.

Di tahun lalu, Eti mengaku meraup omset tak kurang dari Rp50 ribu perhari bahkan lebih. Karena ia menjual berbagai macam jenis petasan, mulai dari yang memiliki daya ledak rendah hingga tinggi serta berbagai macam jenis kembang api.

Dalam syariat Islam, membunyikan petasan di bulan Ramadhan ataupun di hari lainnya sangat lah tidak baik. Karena termasuk dalam golongan orang yang menghamburkan uang.

"Dalam Al Quran jelas disebutkan bahwa orang yang berbuat mubazir mereka itu teman syetan. Sementara membunyikan petasan ini, jelas sesuatu yang tak ada manfaat bahkan banyak keburukannya, maka perlu kita tinggalkan," ujar Ustadz Yanhendri, iman Mushala Al Mukhlisin, Panam. (rrm)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index