Takut Prabowo Jadi Presiden, Australia Segera Perbaiki Hubungan Dengan Indonesia

Takut Prabowo Jadi Presiden, Australia Segera Perbaiki Hubungan Dengan Indonesia
Calon Presiden RI Prabowo. FOTO: int

JAKARTA, RiauAktual.com - Pertemuan Perdana Menteri Australia Tony Abbott dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hari ini di Batam mendapat tanggapan dari beberapa pihak.
 
Direktur eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID), Jajat Nurjaman mengatakan, keinginan Australia untuk segera memperbaiki hubungan dengan Indonesia yang rusak akibat skandal penyadapan intelejen Australia terhadap telepon SBY, ibu Negara dan para pejabat tinggi Indonesia beberapa waktu lalu diduga berkaitan dengan pilpres.
 
“Ketakutan Australia jika tidak segera memperbaiki hubungannya dengan Indonesia semakin menguatkan prediksi banyak pihak yang menyebutkan adanya calon presiden mendatang yang akan membawa Indonesia disegani bangsa asing semakin menyudutkan Australia,” kata Jajat melalui rilisnya kepada RiauAktual.com, Rabu (4/6/2014).

Jajat menilai, sejak awal keinginan Australia untuk segera memperbaiki hubungan dengan Indonesia tidak ditunjukan dengan keseriusan. Hal ini dilihat dari sikap Perdana Menteri Australia Tony Abbott, yang sebelumnya sempat beberapa mangkir untuk menandatangani tuntutan pihak Indonesia mengenai kode etik spionase sebelum menormalkan hubungan kedua pihak.
 
“Kejadian penyadapan yang dilakukan Australia beberapa waktu lalu tidak hanya mencederai hubungan yang selama ini telah dibangun, namun jelas telah melukai perasaan seluruh rakyat Indonesia.”
 
Dengan adanya kasus ini dapat dijadikan sebagai contoh kalau Indonesia membutuhkan pemimpin kuat yang akan disegani bangsa asing. "Seorang pemimpin yang tidak hanya mengerti permasalahan nasional namun pemimpin yang mengerti cara bagaimana seharusnya bersikap ketika berhadapan dengan Bangsa lain," tutup Jajat. ***

(rrm/rls)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index