PEKANBARU, RiauAktual.com - Pertumbuhan jumlah penduduk di Kota Pekanbaru terjadi begitu pesat dalam lima tahun belakangan, seiring dengan berkembangnya lapangan usaha oleh investor di Kota Bertuah. Persoalan lalu lintas menjadi hal yang tak dapat terpisahkan.
Saat ini, di perempatan Jalan Soekarno Hatta-Jalan Tuanku Tambusai, tepatnya di persimpangan Mall SKA Pekanbaru, kepadatan arus lalu lintas tak terelakan. Bahkan untuk menunggu lampu merah padam di trafick light persimpangan itu, pengendara harus bersabar hingga mencapai setengah jam lamanya.
"Saya tinggal di Panam kerja di Jalan Nangka, kalau pulang kerja memang tak ada akses jalan lainnya, harus lewat SKA, kalau nunggu setengah jam baru bisa jalan itu udah saya rasakan sejak lama," ungkap Risda, karyawan swasta, saat berbincang dengan wartawan, Kamis kemarin.
Tak hanya di persimpangan SKA ini, pemandangan yang sama juga kita jumpai di persimpangan Jalan Soekarno Hatta-Jalan HR Soebrantas-Jalan Adi Sucipto, tepatnya di depan Pasar Pagi Arengka, pengendara mesti menunggu setengah jam lamanya untuk bisa melewati padatnya jalanan tersebut di trafick light persimpangan pasar.
"Sudahlah bauk karena aroma tak enak dari pasar, macetnya lama pula. Ditambah sopir oplet yang tak sabaran menunggu lampu merah, pokoknya serem banget lewat di depan Pasar Arengka itu," tutur Shinta, salah seorang mahasiswa yang setiap hari melewati jalan tersebut.
Menanggapi hal ini, Ketua Badan Legislatif DPRD Kota Pekanbaru Zaidir Albaiza SH, mengatakan bahwa wacana pemerintah untuk membangun jembatan layang (fly over) di dua titik kepadatan lalu lintas tersebut wajib dilaksanakan sesegera mungkin.
Menurutnya, Pemerintah Kota Pekanbaru dan Pemerintah Provinsi Riau diharapkan bisa saling bersinergi untuk melobi pemerintah pusat guna mewujudkan pembangunan fly over ini.
"Kan sudah dikonsep, bahkan gambarnya juga sudah disampaikan ke kita. Prinsifnya kita wakil rakyat sangat mendukung karena keberadaan fly over di dua lokasi ini sudah sangat diperlukan masyarakat," ungkap Zaidir.
Dikatakan Politisi Partai Kebangkitan Bbangsa yang duduk di Komisi II membidangi keuangan daerah ini, tidak ada alasan pemerintah yang menyebut tak ada anggaran untuk pembangunan dua fly over tersebut. Karena Riau yang kaya dan kemajuan ekonomi di Ibukota Provinsi Riau, sudah selayaknya pemerintah menjamin ketersediaan infrastruktur yang memadai.
"Dari segi kepatutan, daerah itu merupakan daerah termacet. Kita harapkan wacana dulu itu jangan sampai tertunda dan harus diwujudkan. Ini kebutuhan masyarakat banyak, kemajuan Pekanbaru harus dibarengi dengan ketersedian infrastruktur yang memadai," imbuhnya. (rrm)