Saat Ambil Foto Mobil Pribadinya

Kepala SMPN 15 Rumbai Rampas HP Wartawan

Kepala SMPN 15 Rumbai Rampas HP Wartawan
Logo Chevrolet di mobil Kepala SMPN 15 Pekanbaru yang hilang. FOTO: wan

PEKANBARU, RiauAktual.com - Persoalan logo Chevrolet yang hilang pada bagian depan mobil pribadi Kepala SMPN 15 Rumbai memasuki babak baru. Dimana, saat Kepala SMPN 15 Rumbai Misdarti dipanggil Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru untuk melakukan klarifikasi atas beberapa dugaan pungutan di sekolah tersebut, wartawan mencoba mengabadikan gambar mobil sang kepala sekolah.

Gambar logo Chevrolet di bagian depan mobil Kepsek yang parkir di bagian depan Kantor Disdik Pekanbaru ini, sedianya akan dijadikan foto berita atas adanya laporan wali murid bahwa sang guru diduga meminta murid Kelas IX iurang Rp5000 untuk mengganti logo Chevrolet yang hilang itu.

Sontak saja, kepala sekolah yang baru keluar dari gedung Disdik melihat salah seorang wartawan media online mengambil foto, langsung berlari menghampiri wartawan dan merampas handphoe jenis Blackberry warna putih dari tangan wartawan.

"Jangan diambil juga fotonya lagi, apa lagi, kan beritanya sudah jelas," geram ibu kepala sekolah ini kepada kerumunan wartawan, Selasa (29/4/2014).

Setelah berhasil meraih handphone wartawan ini, kepala sekolah yang didampingi komite mengecek apakah dalam HP wartawan ini ada gambar mobilnya. Namun tak ada didapat karena memang wartawan belum berhasil mengabadikan bekas logo Chevrolet di mobil ini.

Namun, wartawan ini tak kehabisan akal, saat ibu kepala sekolah ini masuk ke dalam mobil, ia kembali dengan cepat mengambil foto dengan berpura-pura melihat bekas logo yang dikatakan Kepsek ini dicongkel muridnya.

"Pas kawan-kawan lain sedang melihat mobilnya, langsung saya ambil lagi fotonya," ujar wartawan ini.

Di dalam ruangan Kepala Disdik Pekanbaru Zulfadil, Kepala SMPN 15 Misdarti sudah dhujami berbagai pertanyaan, diantaranya tentang pungutan yang diduga dilakukannya untuk mengganti logo Chevrolet tersebut.

Namun, di hadapan Disdik dan wartawan, Misdarti menyatakan bahwa dirinya tak pernah meminta iuran kepada murid untuk membeli logo Chevrolet yang hilang itu. Hanya saja, kebijakan OSIS yang meminta iuran Rp5000 kepada 221 murid Kelas IX di sekolah tersebut.

"Tapi langsung saya stop ketika saya tahu, tak ada saya suruh. Saya hanya minta mereka mengaku siapa yang menanggalkan merk mobil itu," sebut Misdarti.

Dikatakannya, setelah diketahui adanya iuran dari OSIS ini, Misdarti langsung meminta agar OSIS mengembalikan lagi kepada para murid yang telah memberikan iuran. "Saya minta OSIS mengembalikan dan buat bukti pengembaliannya," tuturnya.

Pun demikian, esok Rabu (30/4/2014), Disdik akan menurunkan tim untuk menelusuri berbagai dugaan pungutan yang memberatkan wali murid di SMPN 15 tersebut. "Besok Pak Syamsudin ke sekolah untuk menanyakan langsung kepada murid, iya apa tidak ibu ini yang minta," terang Zulfadil. (tim)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index