Perolehan Suara Terbanyak DPRD Provinsi Riau Didominasi Perempuan, Kenapa?

Perolehan Suara Terbanyak DPRD Provinsi Riau Didominasi Perempuan, Kenapa?
Kantor DPRD Riau

PEKANBARU, RiauAktual.com - Dari hasil rekapitulasi perolehan suara pemilihan umum legislatif DPRD kabupaten/kota, DPRD Provinsi, DPR RI, dan DPD RI, diketahui bahwa untuk di Provinsi Riau, calon legislatif perempuan mendominasi perolehan suara terbanyak.

Menanggapi kondisi ini, Pengamat Politik dari Universitas Islam Riau Zaini Ali, mengatakan bahwa masyarakat saat ini mendambakan politisi yang bisa berpikir lebih rasional dan bisa memelihara masyarakat.

"Kehidupan ini lebih banyak persoalan yang berkaitan dengan perempuan, misalkan saja mengenai kesehatan, perempuan lebih banyak tahu dari pada suaminya, termasuk masalah rumah tangga," ungkap Zaini, Minggu (27/4/2014).

Menurut Dosen Pasca Sarjana Ilmu Sisial Politik UIR ini, dirinya memandang sah-sah saja perempuan akan memegang posisi strategis di kalangan legislatif. Karena selama ini kesempatan yang diberikan kepada laki-laki, masyarakat masih merasa belum ada hasil yang memuaskan.

"Perempuan dalam mengambil kebijakan lebih objektif. Kalau laki-laki lebih banyak berorientasi kepada kepentingan-kepentingan yang tidak untuk kepentingan rakyat," kata Zaini lagi.

Menurut Zaini lagi, dari pandangannya terhadap kepemimpinan perempuan, bahwa seorang perempuan tidak akan menghambur-hamburkan uang negara karena perempuan cenderung lebih pandai hitung menghitung soal anggaran rumah tangga dan akan diterapkan dalam kepemimpinannya di legislatif memperjuangkan aspirasi masyarakat.

"Perempuan memang perlu duduk di jabatan strategis itu, dia tak akan menghamburkan dana, kalau laki-laki selama ini nampak, banyak uang rentan untuk berselingkuh, tapi perempuan susah utuk itu," terangnya.

Dalam kesempatan selama ini, laki-laki diberi kesempatan untuk mewakili rakyat, dan berkembangnya proses demokrasi di tanah air, maka pada pemilu 2014 ini, seluruh partai diminta memenuhi kuota keterwakilan perempuan 30 persen maju sebagai wakil rakyat.

Zaini menyebut bahwa sebenarnya kuota 30 persen ini masih sangat kurang dan berharap pada pemilu kedepan agar ditingkatkan lagi. Karena keberadaan perempuan saat ini tak dapat dipungkiri, lebih mengedepankan kelembutan yang diimbangi dengan pemikiran matang dalam menetapkan keputusan.

"Sekaran perempuan mendapat posisi di tengah masyarakat, moment ini harus dimanfaatkan perempuan, menerima amanah dengan baik selama lima tahun kedepan. Dengan harapan pemilu kedepan bisa lebih unggul didominasi perempuan," tuturnya.

Ditanya mengenai tantangan bagi kaum perempuan yang berkecimpung di dunia politik dan menjadi wakil rakyat, Zaini menyebut bahwa tantangan itu relatif. Karena seorang perempuan menurut Zaini selama ini dikenal sebagai manusia yang pintar mengatur waktu.

"Seorang wanita harus mengerti kapan istirahat dan kerja. Memang budaya bangsa lebih dibatasai untuk perempuan. Nanti bisa sidang paripurna larut alam dibatasi karena yang mengikuti sidang itu perempuan. Apalagi pimpinan nanti wanita, dia pasti pintar atur jadwal disesuaikan dengan kodratnya seorang perempuan," sebut Zaini.

Disingung bahwa perolehan suara perempuan di DPRD Provinsi Riau juga ada beberapa nama isteri para pejabat di Provinsi Riau ini, seperti isteri mantan gubernur dan bupati, Zaini berharap agar para isteri pejabat ini duduk karena prestasinya di tenagh masyarakat, bukan karena dimobilisasi oleh jabatan suaminya.

"Kita berharap suara yang mereka dulang ini bukan ada hubungan lain. Karena informasi yang sampai ke lembaga akademisi, ada pejabat yang memaksa kepala desa memenangkan isterinya, kaau seperti ini kan namanya bukan duduk karena prestasi tapi karena dimobilisasi kekuasaan suami," pungkasnya.

Seperti diketahui, dari hasil pleno KPU di kabupaten/kota Provinsi Riau, didapat gambaran bahwa wakil rakyat yang akan menghuni kursi DPRD Provinsi Riau periode 2014-2019 kedepan, yang memperoleh suara terbanyak didominasi kaum hawa.

Seperti salah satu caleg perempuan yang memperoleh suara terbanyak dan diprediksi masuk ke dalam unsur pimpinan DPRD Provinsi Riau, Eva Yuliana, Politisi Partai Demokrat Kabupaten Kampar ini berhasil mendulang 50.531 suara, dan diprediksi caleg DPRD Provinsi Riau Dapil Kampar ini, berhasil memperoleh terbanyak antara caleg lainnya.

Kemudian, Maghdalisni Ahmad yang merupakan politisi Partai Demokrat Kabupaten Rokan Hulu, juga memperoleh suara cukup tinggi sebanyak 48.529 suara. Kemudian disusul Caleg Partai Golkar atas nama Sewitri, daerah pemilihan Pelalawan dan Siak, mendulang suara sebanyak 29.387.

Istri mantan Gubernur Riau Septina Primawati Rusli, juga memperoleh suara cukup menakjubkan, Caleg Partai Golkar ini berhasil meraih 26.480 suara. Kemudian, ada Karmila Sari yang juga Caleg Partai Golkar Rokan Hilir, memperoleh 26.368 suara. Kemudian Ade Hartati Rahmad MPd, Caleg PAN dapil Kota Pekanbaru memperoleh 11.459 suara.

Jika dalam menempatkan posisi pimpinan DPRD ditentukan oleh suara terbanyak, maka bisa dipastikan nama di atas akan melenggang duduk di kursi pimpinan yang selama ini didominasi dimiliki caleg laki-laki. (rrm)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index