Camat Sail Sebut Tong Sampah Program Pemerintah Ra

Warga Suka Mulia Keluhkan Pungutan Tong Sampah Rp110 Ribu

Warga Suka Mulia Keluhkan Pungutan Tong Sampah Rp110 Ribu
Tong Sampah. FOTO: int

PEKANBARU, RiauAktual.com - Warga Kelurahan Suka Mulia Kecamatan Sail, mengeluhkan adanya program pembuatan tong sampah di daerahnya tersebut. Dimana, pungutan untuk pengadaan tong sampah yang akan diletakkan di depan rumah warga, besarannya berbeda-beda.

Seperti dituturkan saah seorang warga di RW 4 Kelurahan Suka Mulia, yang meminta identitasnya disembunyikan, bahwa untuk pengadaan tong sampah yang harga perunitnya Rp800 ribu, warga dikenakkan pungutan Rp115 ribu.

"Nominalnya juga berpariasi, ada yang 90 ribu. Kalau saya kena 115 ribu, kemarin saya minta kuitansinya untuk barang bukti," ungkat warga, baru-baru ini.

Petugas yang melakukan pungutan uang tong sampah diketahui bernama D Ginting, tidak memberikan bukti pembayaran dalam bentuk kuitansi. Hanya dicatat dalam buku, namun warga satu ini ingin mencari titik terang akan pungutan yang tidak jelas tersebut.

"Saya heran, uang sebanyak itu diminta tapi tong sampahnya tak kunjung tiba. Kok untuk program pemerintah malah masyarakat yang diberatkan, memangnya tak ada anggaran di pemerintah lagi," tanyanya.

Sehari setelah warga ini membayar uang tong sampah, petugas datang lagi ke rumahnya meminta uang sampah. "Kayaknya pendapatan dari samah semua, kemarin saya sudah bayar tong sampah, keesokkannya bayar uang sampah 15 ribu," terangnya.

Camat Sail Irni Dewi Tari, yang ditemui di kantornya, mengaku belum tahu kalau program tong sampah ini telah dijalankan di Kelurahan Suka Mulia tersebut. Sebab, dirinya belum menentukan besaran uang pembeli tong sampah, hanya sebatas perencanaan.

Pengadaan tong sampah ini sendiri merupakan program Pemerintah Kota Pekanbaru untuk merebut Piala Adipura yang penilaiannya dilakukan pada 20-21 April 2014 ini. Seluruh camat yang ada di Pekanbaru ditantang untuk merealisasikan program tersebut.

"Program tong sampah memang ada, tapi belum keluar. Pak wali kepengen setiap ruko, jalan-jalan besar ada tong sampah. Kita kerja sama dengan lurah dan LPM, mereka yang membuat," ungkap Dewi.

Menurutnya, pemberlakuan pengadaan tong sampah ini diutamakan pada rumah toko yang berada di jalan besar. "Programnya sebulan yang lalu, LPM masih merumuskan dan mensosialisasikan tong sampah," tuturnya.

Dari rapat dan pemikiran, pihaknya mewacanakan untuk pengadaan satu unit tong sampah seharga Rp650 ribu. Bentuk tong sampah ini seperti yang ada di Kantor Camat Sukajadi, dalam satu unit tong sampah terdapat dua tong untuk sampah organik dan anorganik.

"Kita tak mengharuskan, kalau mereka (warga) mau bikin sendiri harus sama dan seragam. Ini belum berjalan," paparnya.

Keterangan camat tersebut bertolak belakang dengan kondisi lapangan. Dimana, saat ini program yang masih diancang-ancang ternyata sudah diberlakukan di tengah masyarakat. Bahkan, harga yang direncanakan camat Rp650 ribu ternyata di tengah masyarakat menjadi naik hingga Rp800 ribu.

Seperti diakui Sekretaris RW 4 Kelurahan Suka Mulia Een, yang dihubungi langsung oleh Camat Sail untuk mengklarifikasi adanya program yang masih direncanakan sudah dilakukan di RW tersebut, bahwa memang sudah dilakukan pemungutan uang tong sampah kepada masyarakat.

"Itu warung di depan asrama pancasila, warung itu 10 pintu, satu orang ada yang ambil 2 pintu ada 1 pintu. Satu barak itu akan dibuat satu tong sampah. Sepuluh ruko itu jadi 800 ribu," ungkap Sekretaris RW 4 dalam sambungan seluler camat.

Dalam perbincangan sambungan seluler camat dan Sekretaris RW 4 di depan wartawan ini, camat juga menegur perangkat RW untuk melakukan sosialosasi terlebih dahulu kepada masyarakat sebelum melakukan pemungutan sumbangan.

"Harusnya dikasih tahu ke masyarakat. Turun lagi temui warga, jelaskan ke masyarakat," pinta Camat kepada Een yang merupakan Sekretaris RW 4 yang bernama Bangun. (rrm)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index