PEKANBARU, RiauAktual.com - Provinsi Riau kembali dilanda kabut asap meskipun masih tipis. Sebelum menebal, instansi terkait yang tergabung dalam Satuan Tugas Penanganan Kebakaran Lahan dan Hutan, diminta serius menangani kabut asap sebelum menebal.
"Kepada tim Satgas kita harapkan tetap posisinya bekerja di lapangan. Karena provinsi ini mulai berkabut lagi walau masih tipis. Lakukan antisipasi agar tak menjadi tambah tebal kabutnya," ungkap Anggota DPRD Kota Pekanbaru Tengku Azwendi Fajri, Rabu (26/3/2014).
Karena kabut asap sudah kembali timbul, maka sejak kini satgas diminta mempersiapkan logistik untuk penaganan kabut asap, baik di bagian kesehatan, maupun untuk membuat hujan buatan untuk memadamkan api.
"Kalau sudah parah nanti tambah susah kita. Pemerintah daerah harus mulai merapatkan barisan, mulai melakukan antisipasinya. Karena asap ini kalau sudah besar, kita menanganinya," tutur Politisi Partai Demokrat ini.
Anggota DPRD lainnya Muhammad Fadri AR, mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Riau harus serius menangani persoalan kabut asap yang timbul karena karhutla yang terjadi di beberapa titik di kabupaten/kota di Riau.
"Ini sudah masuk musim kering, kita berharap keseriusan pemda dan pusat mengatasinya, kapolda, danrem, gubernur, semua yang berwenang harus serius," pinta Fadri.
Menurut Fadri, dari laporan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru ke Komisi III, bahwa kabut asap yang melanda Riau bulan kemarin mengandung partikel berbahaya yang mengakibatkan kangker paru-paru pada masyarakat Riau yang akan teraasa pada 10 tahun nanti.
"Jangan ditambah lagi penderitaan masyarakat, karena saya sendiri juga sudah merasakan bagamana dampak kabut asap ini. Ini saya masih demam akibat aktifitas di luar ruangan untuk sosialisasi ke tengah masyarakat," paparnya. (rrm)
