Kemacetan, Penjualan Sepeda Motor Ditertibkan

Kemacetan, Penjualan Sepeda Motor Ditertibkan
illustrasi (int)

PEKANBARU (RA) - Anggota DPRD Kota Pekanbaru dari Fraksi Bintang Nurani Bangsa, Abdul Gafar mengatakan, kondisi kemacetan yang terjadi di Kota Pekanbaru saat ini diakibatkan mudahnya masyarakat Pekanbaru mendapatkan kendaraan roda dua Sepeda Motor ini. Untuk itu, Gafar meminta agar Pemerintah Kota Pekanbaru menetapkan aturan yang mengawasi penjualan sepeda motor di Kota Pekanbaru, sehingga tak semudah sekarang masyarakat Pekanbaru memperoleh sepeda motor.

"Macet itu diakibatkan banyaknya jumlah sepeda motor di Pekanbaru. Ini disebabkan masyarakat terlalu dipermudah dalam membeli sepeda motor, baik secara tunai apalagi kredit. Untuk itu, penjualan sepeda motor ini perlu dibuatkan aturan tersendiri guna meminimalisir perkembangan sepeda motor di Pekanbaru," ungkap Gafar ketika ditemui di gedung DPRD Kota Pekanbaru, Senin (16/7).

Selain mengakibatkan polusi udara semakin parah, arus lalu lintas juga semakin tidak bisa dikontrol dengan padatnya sepeda motor di jalan raya. Bahkan, pemerintah telah menetapkan wilayah jalur sepeda motor, namun tak dapat tertampung dengan baik oleh jalur tersebut, sehingga pengendara sepeda motor sering kali keluar jalur dan menggunakan jalur mobil dan sebagainya.

"Kita boleh data, dari satu keluarga saja sudah punya satu masing-masing kendaraan sepeda motor ini. Bahkan ada pula anggota keluarga yang memiliki dua sepeda motor untuk satu orang. Ini disebabkan mudahnya memperoleh sepeda motor, hanya Rp500 DPnya, sudah bisa punya motor," terang Gafar lagi.

Ditambahkannya, keberadaan genk motor juga disebabkan mudahnya memperoleh motor di masa kini. Selain itu, memadatnya sepeda motor di Pekanbaru diketahui dengan data penjualan dari showroom sepeda motor di Pekanbaru yang mampu menjual ratusan sepeda motor dari berbagai merk perhari.

"Karena mudah memperoleh motor, masyarakat juga memiliki sikap yang tak terlalu memperhatikan sepeda motornya, baik dalam perawatan, cara mengendarai, dan sebagainya. Kalau sudah rusak, maka kredit motor tak dibayar motor dikembalikan ke showroom, selepas itu ambil yang baru lagi. Bisa kita lihat berapa banyak motor yang dilelang saat ini di Pekanbaru, itu semua motor yang separoh pakai yang dikembalikan pemiliknya ke showroom. Unutk itu, pemerintah harus serius memperhatikan masalah ini, ini bukan masalah kecil lho," paparnya. (RA1)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index