LSM FPHMT Temukan Materai 6.000 BPR Duta Perdana yang Diduga Palsu

LSM FPHMT Temukan Materai 6.000 BPR Duta Perdana yang Diduga Palsu
Ilustrasi. FOTO: int

PEKANBARU, RiauAktual.com - Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Duta Perdana yang terletak di Jalan HR Subrantas Panam dalam setiap akad kredit nasabahnya diduga menggunakan materai palsu.

Seperti dijelaskan Harapan Nainggolan, Ketua LSM FPHMT Riau, mengatakan dari temuan yang dilakukan oleh timnya di lapangan dan laporan beberapa orang nasabah diduga keras kalau BPR Duta Perdana menggunakan materai palsu.

"Kami sudah selidiki ke Kantor Pos Pekanbaru, kalau materai yang digunakan oleh BPR Duta Perdana adalah palsu," ujar Harpan.

Materai yang diduga digunakan oleh BPR Duta Perdana adalah palsu adalah materai 6.000, menurut temuan LSM FPHMT ada beberapa keganjilan. "Diantaranya warna materai yang ada di akad kridit BPR Duta Perdana berwarna kekuning-kuningan dan DJB-nya beda warna dengan yang asli," tuturnya.

Dari temuan tersebut, Harapan Nanggolan telah menanyakan ke Pihak BPR Duta Perdana melaui Farida Direktur Utamanya, keterangan yang dihimpun bahwa materai yang diduga palsu tersebut dibelinya dari Kantor Pos Pekanbaru.

"Saat itu mereka menunjukkan tiga helai cuping  yang dileges stempel kantor pos, itu katanya sebagai bukti," jelas Nainggolan lagi.

Nainggolan juga mengaku saat itu Farida bersama konsultan hukumnya melontarkan kata-kata bernada ancaman kepada Nainggolan dan kawannya akan memperkara permasalahan ini jika berani mencemarkan nama baik BPR Duta Perdana.

Ketika wartawan menghubungi pihak BPR Duta Perdana melalui salah seorang manajernya Alwijar, tidak bersedia dikonfimasi dengan alsan metting. "Kami tak sempat pak dimintai konfirmasi, kami sibuk meeting," ujarnya singkat sembari menutup percakapan telepon itu.

Tak puas dengan konfirmasi Alwijar, kemudian wartawan melakukan konfirmasi langsung ke Direktur Utama Farida. Setelah dihubungi beberapa kali namun handphonenya yang dihubungi dengan nada sambung tak juga diangkat hingga berulang-ulang. Pesan singkat pun juga tak kunjung dibalas.

Karena sudah malam, wartawan pun memutuskan untuk meminta konfirmasi langsugn dengan tatap muka besok pagi, Jumat (28/2/2014). Juga akan mengkonfirmasi kepada Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). ***

Laporan: Irwan
Editor: Rrm

 

 

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index