PEKANBARU (RA)- Selain kebutuhan akan daging segar selama bulan Ramadhan ternyata warga Pekanbaru juga berminat akan daging beku impor. Untuk itu mengantisipasi kebutuhan bulan puasa kali ini kota Pekanbaru akan kedatangan 3 ton daging beku dari berbagai negara.

Kepala Dinas Pertanian Kota Pekanbaru Sentot D Prayitno, Minggu (15/7) menyatakan kebutuhan daging beku di kota pekanbaru tergolong tinggi. Hal ini untuk mengisi permintaan hotel dan restoran di kota Pekanbaru. Selain juga untuk konsumsi masyarakat.

"Untuk puasa kali ini pasokan daging beku bagi kebutuhan kota Pekanbaru sekitar 2,5 ton hingga 3 ton," ujarnya.

Kebutuhan ini menurutnya meningkat sekitar 10 persen dibandingkan tahun lalu. Sementara negara peng impor yang mengisi pasokan daging beku ini adalah Autralia dan Inggris.Dan untuk pemasaran sendiri daging beku impor ini di pasarkan di Mall, hipertmark, dan lotte mark.

Masih katanya untuk pengawasan daging impor illegal sendiri di lapangan , pihaknya sepekan sekali melakukan pemantauan, baik surat-surat pendukung impor maupun kualitas daging beku yang di perdagangkan.

"Hal ini untuk menghindari masuknya daging beku yang illegal juga tidak sehat dan tidak layak konsumsi," ulasnya.

Ketika ditanyakan apakah Distan pernah menemukan daging beku illegal tahun ini, sentot menambahkan selama kurun waktu tahun 2011 hingga 2012 pihaknya tidak pernah lagi menemukan daging illegal.

"Dulu tahun 2010 pernah ada temuan deging illegal di lotte mark, tetapi kini tidak ada lagi ," tandasnya singkat.

Ia juga menambahkan selain daging beku ternyata stok daging segar untuk kebutuhan bulan puasa di kota Pekanbaru aman. Jumlahnya mencapai 1.000 ekor yang di pasok oleh 12 pedagang sapi.sementara untuk teknis penyembelihan sendiri masih menggunakan sistem staning dan dilakukan di Rumah potong hewan, setelah melewati berbagai proses pemeriksaan antem mortem dan post moretem.

"Jadi baik daging segar maupun daging beku untuk kebutuhan puasa aman, harganya juga di perkirakan kedepan tidak akan melambung paling di kisaran Rp80 ribu perkilogram dan ini sudah kesepakatan kita dengan pedagang," tambahnya.(RA5)