Duh! Komunitas Pesepeda Wanita di Aceh Banjir Kecaman

Duh! Komunitas Pesepeda Wanita di Aceh Banjir Kecaman
Komunitas Pesepeda Wanita di Aceh Banjir Kecaman

Riauaktual.com - Provinsi Aceh satu-satunya daerah yang menerapkan syariat Islam di Indonesia. Salah satunya, mewajibkan menutup rambut atau berhijab bagi wanita. Yang melanggar, siap-siap berurusan dengan petugas.

Namun, komunitas pesepeda perempuan dinilai melanggar syariat Islam. Mereka tidak mengenakan hijab dan berbaju ketat.

Komunitas gowes perempuan ini diamankan petugas Satpol PP Banda Aceh. Kabag Humas Pemerintah Kota Banda Aceh Irwan mengatakan, komunitas pesepeda perempuan yang viral karena berpakaian seksi, telah dimintai keterangan di kantor Satpol PP/WH Banda Aceh, kemarin.

Komunitas pesepeda ini berjumlah 10 orang, seorang di antaranya adalah lelaki. “Sudah diamankan tadi, lalu dimintai keterangan kenapa mereka melakukan seperti itu,” kata Irwan seperti dilansir Kumparan, kemarin.

Saat diamankan di kantor Satpol PP/WH, kata Irwan, masing-masing mereka menulis surat pernyataan tentang kesalahan mereka dan berjanji tidak akan melakukannya kembali. Saat ini diperiksa di Satpol PP, beberapa di antara mereka orang tuanya ikut datang.

"Tadi, ada pembinaan atau ceramah dari ustad Ridwan Ibrahim, sekarang sudah dipulangkan lagi,” tuturnya.

Netizen pro dan kontra atas aksi komunitas sepeda seksi di Aceh. “Duh ibu ibu, gowes boleh-boleh aja tapi syariat Islam di daerah kami tolong dihargai juga dong,” keluh Indovapingaceh. “Malu-maluin Serambi Mekah. Tolong diamankan. Kami orang Aceh malu melihatnya,” saut Rita Endriana.

Mrsinkadefani menimpali. Dia meminta petugas menangkap emak-emak yang gowes sok gaul dan memakai baju ketat. “Asli itu mah nyari perhatian bukan nyari sehat,” kata dia dengan geram. “Takutnya pas ditangkap, anak pejabat dan istri pejabat. Kek mana itu?” tanya Riska Adhilla.

Sendthasya menyambar. Dia bilang Dimana bumi dipijak di situ langit dijunjung. “Jadi janganlah disangkutpautkan dengan suku atau agama, tapi yang dilanggar di sini adalah norma yang berlaku di daerah kita,” tuturnya.

Bustamisnd menambahkan, Aceh adalah Serambi Makkah, makanya aturan berlaku untuk hijab. “Karena adat Aceh harus kita jaga. Jangan sampai Aceh merajalela,” wanti-wanti dia.

Jo Clara menantang Satpol PP Banda Aceh berani dan tegas dalam menindak komunitas sepeda seksi. “Jangan nanti minta maaf terus dilepas. Coba tegakan hukuman,” tegasnya.

Ahyar Situmpur menunggu video ucapan minta maaf dan klarifikasinya. “Dan berjanji tidak mengulanginya lagi,” ucapnya.

Zainal Liverpudian mengatakan, kalau ditangkap tidak ada efek jera sama saja. Dia mengusulkan, perempuan yang tidak pakai jilbab dibotakin rambutnya. “Kalau itu disebut melanggar HAM tinggal aja di luar Aceh,” tegasnya.

Khoikhoi menimpali. Dia mengusulkan, perempuan yang tidak memakai jilbab di tempat umum agar dicambuk juga. “Miris banget lihatnya, daerah istimewa dengan syariat Islam malah dikotori dengan oknum gak bertanggung jawab kayak gini,” keluhnya. Yasir menilai aksi komunitas sepeda seksi norak. “Masak gowes bawa tas kayak mau kondangan aja,” kritiknya.

“Salah fokus sama ibu yang ada di belakang. Keberatan banget kayaknya tasnya,” saut Yunda_ozora. “Kelihatan kali noraknya. Gowes pake tas kayak mau ke cafe, entah goblok atau goblok gak paham juga,” ketus Babyalien, sebagaimana dikutip dari Rmco.id.

Yeni Nurul Huda membela para komunitas sepeda seksi. Dia meminta netizen berpikir positif. Dia bilang, di Aceh juga ada komunitas nonmuslim yang tidak memakai jilbab. “Kalau kita muslim musti wajib pakai jilbab ya semua," kata dia. 

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index