PEKANBARU, RiauAktual.com - Peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang di wilayah hukum Polresta Pekanbaru kian marak. Bahkan pelakunya berani membangun industri narkoba untuk menambah omset hasil penjualan barang haram itu.
Hal itu terbukti ketika aparat Kepolisian Resor Kota Pekanbaru, Riau, berhasil membongkar pabrik pembuatan dan pencetakan pil ekstasi serta menangkap lima pelaku serta mengamankan barang bukti ratusan butir 'pil setan'. "Para pelaku yang berhasil diamankan itu adalah E (38), A (36), AL (34), serta AT (35) dan S (36)," kata Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Robert Hariyanto Watratan kepada wartawan di Pekanbaru, Selasa (21/1/2014).
Ia menjelaskan, dari lima orang tersebut seorang diantaranya berinisial S adalah ibu rumah tanggal.
Pembongkaran pabrik ekstasi tersebut menurut dia, berawal dari informasi masyarakat ke aparat di Sektor Kecamatan Senapelan, Pekanbaru.
Informasi tersebut menurut dia, menyebutkan bahwa ada aktivitas orang-orang yang mencurigakan tinggal di rumah pada Kompleks Perumahan Mutiara Blok H, Jalan Imammunandar, Kecamatan Bukit Raya.
Kemudian, demikian Robert, anggota gabungan bergerak melakukan penyelidikan dan baru menggerebek rumah tersebut pada Senin (20/1) sekitar pukul 17.15 WIB.
Hasilnya, kata dia, anggota berhasil mengamankan sebanyak 401 butir pil ekstasi siap edar berbagai merek dan narkotika jenis sabu-sabu seberat 491 gram. "Kemudian anggota juga mengamankan uang tunai senilai puluhan juta (rupiah), uang palsu pecahan Rp100 ribu ada sebanyak dua lembar dan pecahan Rp50 ribu juga palsu sebanyak dua lembar. Ada juga alat-alat pembuatan pil ekstasi. Semuanya telah diamankan," katanya.
Saat ini, kata dia, lima tersangka dan seluruh barang bukti telah berada di Polresta Pekanbaru. "Hasil pemeriksaan para tersangka sementara ini, mereka baru berada atau menempati rumah tersebut sejak enam bulan terakhir. Untuk produksi ekstasi menurut pengakuan mereka, baru dilaksanakan dua bulan ini," katanya.
Walau demikian, kata dia, anggota masih akan terus mengintrogasi para pelaku. "Bisa jadi ada pelaku lain dalam industri narkotika ini. Kita lihat saja hasilnya nanti bagaimana," katanya. ***
Sumber: GoRiau.com
Editor: Rrm
