Riauaktual.com - Galian pipa jaringan gas di Kota Pekanbaru jadi sorotan. Banyak bekas galian yang dibiarkan begitu saja tanpa dibenahi.
Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru menggelar rapat dengar pendapat dengan sejumlah pihak terkait, Selasa (12/5/2020). Rapat berlangsung di ruang banmus DPRD Kota Pekanbaru.
Anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru, Ruslan Tarigan mengingatkan agar pengelola harus menggesa pengerjaan proyek jaringan gas ini. Apalagi aktivitasnya berdampak pada lingkungan.
"Jadi dipercepatlah proyeknya, peduli juga dengan kondisi lingkungan," ujarnya dalam rapat dengar pendapat.
Politisi PDI Perjuangan ini juga menyoroti izin lingkungan proyek yang masih dalam proses. Ia pun meminta pengelola proyek bisa menyiapkan seluruh perizinan.
"Izin lingkungan itu harus disegerakan, sebab izin tersebut sangat penting karena berhubungan langsung dengan dampak lingkungannya," tuturnya.
Anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru, Robin Eduar juga menyayangkan proses pengerjaan jaringan gas di sejumlah ruas jalan. Pengola proyek kedapatan membuang tanah bekas galian ke parit.
Kondisi ini membuat air menggenang di kawasan itu saat hujan. Mereka seharusnya tidak membuang tanah bekas galian di parit.
"Jalannya memang sempit, tapi tak seharusnya tanah bekas galian dibuang ke parit," paparnya.
Robin juga menyebut agar pengelola proyek bisa melakukan perkerasan jalan. Mereka tidak bisa membiarkan tanag bekas galian begitu saja.
"Tanah bekas galian ini kan lunak, kalau kendaraan melintas bisa saja nanti terpuruk," ulasnya.
Ketua Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru, Sigit Yuwono menyebut bahwa yang jadi sorotan adalah bekas galian jaringan gas ditinggal begitu saja. Banyak bekas galian yang tanahnya lunak.
"Kita bakal jadwalkan kunjungan ke lapangan untuk melihat langsung kondisi galian tersebut," jelasnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru, Indra Pomi menyebut bahwa keberadan galian masih banyak yang belum dibenahi. Ia mengakui banyak galian di jalanan kota.
Indra pun menyarankan agar pengelola proyek bisa menutup galian yang ada.
"Jangan sampai dibiarkan terbuka, ini untuk keselamatan pengguna jalan," terangnya.
Indra pun mendorong agar pengelola proyek bisa langsung melakukan perbaikan terhadap ruas jalan rusak bekas galian. Mereka tidak bisa membiarkan bekas galian terbuka begitu saja.
"Begitu selesai menanam pipa, langsung tutup lubang bekas galian," terangnya.
Humas KSO PT. Noorel Idea sebagai kontraktor pelaksana, Edi Carlo mengaku bahwa lokasi galian sudah mendapat rekomendasi dari Walikota Pekanbaru. Ia menjelaskan pihaknya bakal membenahi ruas dan fasilitas umum yang rusak.
"Kami bekerja sesuai SOP. Mulai penggalian, penyambungan pipa, pengujian hingga penimbunan bekas galian," ulasnya.
Edi tidak menampik bahwa ada sejumlah galian yang tidak bisa langsung ditutup. Ia beralasan tim memastikan pipa tersambung dengan baik.
Proyek ini berlangsung di Kecamatan Marpoyan Damai, Kecamatan Sukajadi dan Kecamatan Senapelan.
"Jadi kita tidak bisa menimbun langsung karena harus menunggu sembari menguji kekuatan pipa tersebut," jelasnya.
Edi tidak menampik sosialisasi terkendala dengan pandemi covid-19. Mereka baru melakukan sosialisasi di Marpoyan Damai.
Sedangkan di dua kecamatan lainnya belum ada sosialisasi. Namun pihaknya tetap menyurati RW dan RT di lokasi proyek penanaman jaringan gas.
"Satu persatu galian bakal kami benahi," tandasnya. (Do)
