Sejak Keputusan Presiden

Plh Bupati Bengkalis Gerak Cepat Bentuk Tim Gusus Tugas Penanganan Covid-19 Di Berbagai Wilayah

Plh Bupati Bengkalis Gerak Cepat Bentuk Tim Gusus Tugas Penanganan Covid-19 Di Berbagai Wilayah
Plh Bupati Bengkalis H Bustamy HY

PEKANBARU - Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkalis sejak dikeluarkannya Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 tahun 2020 tentang gugus tugas percepatan penanganan Coronavirus Disease atau Covid-19, melalui Kepala Daerah Pelaksana Harian (Plh) Bupati Bengkalis gerak cepat membentuk tim gugus tugas untuk pencegahan penyebaran pandemic Covid-19 diberbagai wilayah di kabupaten Bengkalis.

"Gugus tugas yang telah kita bentuk belum dapat melaksanakan tugas secara administrasi tetapi kami telah melakukan antisipasi - antisipasi dengan melakukan koordinasi satu persatu dari instansi terkait," ungkap Plh Bupati Bengkalis H Bustamy HY kepada riauaktual.com.

H Bustami HY mengatakan, untuk melakukan antisipasi penyebaran Covid-19 ini beberapa hal yang sudah di lakukan mulai dari menyampaikan himbauan tentang kewaspadaan terhadap penyebaran covid-19 kepada masyarakat bersama Dinas Kesehatan kabupaten Bengkalis juga sudah melakukan upaya penyuluhan oleh tenaga kesehatan seperti di Puskesmas, Postu, Puskesdes dan kita juga sudah berkoodinasi dengan pihak TNI dan Polri serta instansi vertikal lainnya.

“Pemerintah sudah melakukan langkah awal dalam melakukan himbauan kepada masyarakat terkait bahayanya penyebaran Covid – 19 dan bagaimana cara penanggulangannya,” ungkap H Bustamy HY.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis dr Ersan Saputra

Senada juga disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis dr Ersan Saputra mengemukakan awal terbentuknya gugus tugas percepatan penanganan Covid - 19 ini, karena sesuai dengan keputusan Presiden No.7 Tahun 2020 tentang gugus tugas percepatan penanganan Covid - 19 atas dasar inilah Plh Bupati Bengkalis membentuk gugus tugas tersebut yang didalamnya ada leading sektor seperti Dinas Kesehatan dan jajarannya serta steakholder seperti rumah sakit tentu berfokus pada penanganan bagaimana mengeliminir penyebaran daripada pandemi Covid - 19 ini.
 
“Penanganan penyebaran pandemi Covid - 19 ini,  kita ketahui bahwa dari Kementerian Kesehatan itu sendiri yang berhubungan dengan pelayanan sudah ada juknisnya.

Dari Kementerian Kesehatan juknisnya sudah ada terkait dengan penanganan pandemi Covid - 19 ini seperti tujuan, manfaat, pihak terlibat, sarana dan prasarana yang dibutuhkan, serta tahapan pelaksanaan, saat ini kita sedang melakukan pemantauan terhadap masyarakat yang baru pulang dari negara terjangkit yang sudah ada pendemi Covid – 19," kata dr. Ersan.

Selain itu. Kata dr. Ersan untuk membatasi penyebaran Covid-19 pemantauan terhadap keluar masuknya kunjungan dari dalam dan luar negeri harus dipantau, seperti diketahui bahwa Bengkalis memiliki zona yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia, untuk itu bagi WNI asal Bengkalis yang baru pulang dari negara terjangkit Covid - 19 wajib melaksanakan karantina mandiri.

“Kabupaten Bengkalis kita ketahui perbatasan dengan Negara Malaysia, WNI yang merupakan warga Bengkalis pulang ke Bengkalis kita lakukan pemeriksaan ketat dan wajib melakukan karantina mandiri,” tegas dr. Ersan.
 

Kepala Diskominfotik Kabupaten Bengkalis Johansyah Syafri

Sementara itu, Kepala Diskominfotik Kabupaten Bengkalis Johansyah Syafri mengatakan saat ini jumlah orang dalam pemantauan (ODP) corona virus ( covid - 19) sekitar 3.917 orang bertambah 40 orang atau sekitar 1.03 persen.
 
"Jumlah ODP saat ini 3.917 orang bertambah 40 orang atau sekitar 1.03 persen dibanding data sebelumnya berjumlah 3.877 orang,” jelas Johan yang juga Koordinator Humas Gugus Tugas Percepatan penanganan Covid - 19.
 
Johan juga menambahkan bahwa jumlah ODP yang telah selesai menjalani masa pemantauan atau isolasi diri dirumah meningkat hampir 18 persen.
 
"Sesuai dengan data sebelumnya hanya 2.260 sekarang bertambah 404 orang menjadi 2.664 orang,” terang Johan.
 

Kepala Dinas Kesehatan dr Ersan didampingi Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Alwizar

Sedangkan untuk ODP yang sedang menjalani proses pemantauan menjadi  berkurang 364 orang atau 29.05 persen dari data yang diinput oleh tim gugus tugas sebelumnya 1.617 orang menjadi 1.253 orang.
 
"Untuk data pasien dalam pengawasan (PDP) tidak ada perubahan. Tetap tercatat 20 orang dan 6 orang diantaranya masih dirawat di RSUD Bengkalis, 13 orang dinyatakan sembuh dan 1 orang meninggal dunia," akhir Johan. (advetorial)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index