Riauaktual.com - Melalui selebaran, Gereja Reformed Injili Indonesia (GRII) BSD mengumumkan bahwa salah satu jemaatnya meninggal karena didiagnosa Covid-19.
Dalam pengumuman tersebut, salah satu jemaat berinisial BH telah dirawat secara intensif di rumah sakit sejak 16 Maret yang diduga terkena virus corona.
Pada Selasa 17 Maret, BH dinyatakan meninggal dunia. Meski dikatakan diduga, pengumuman tersebut menyebut asal penularannya belum jelas.
Beberapa lokasi dijelaskan sebagai tempat yang bisa menularkan Covid-19 lengkap dengan tanggal yang diduga pernah dikunjungi BH.
Mulai dari tanggal 1 Maret di ruang latihan paduan suara (padus) anak, tanggal 8 Maret di ruang latihan padus dewasa, ruang kantor admin, ruang kelas sekolah minggu 3-4 SD, dan tanggal 9-10 Maret di ruang kantor admin.
Sementara, seorang petugas gereja, Moses membenarkan adanya surat pemberitahuan tersebut.
“Iya, benar itu, benar,” ucap Moses, Rabu (18/3).
Namun, saat ditanyakan apakah meninggalnya BH karena Covid-19, pihaknya juga enggan memastikan.
“Pasien yang meninggal itu sakitnya pokoknya miriplah, hampir sama dengan Corona. Soalnya keluarga pasien belum mau menjelaskan,” terangnya.
Dalam surat tersebut pula, pihak gereja mengimbau siapa pun yang pernah berinteraksi dengan BH untuk memeriksakan diri, paling tidak melakukan karantina diri sendiri di dalam rumah.
ils: int
Ia menjelaskan, saat ini gereja tersebut diliburkan mengikuti aturan pemerintah.
“Gereja juga diliburkan, kita ikut aturan pemerintah,” imbuhnya.
Terpisah, jurubicara media gugus tugas Covid-19 Tangsel, Irfan Santoso mengaku sedang menulusuri info tersebut.
“Sedang ditelusuri kebenaran infonya,” singkat Irfan.
