Jokowi Minta Tingkatkan Fungsi Pengawasan Karhutla

Jokowi Minta Tingkatkan Fungsi Pengawasan Karhutla

Riauaktual.com - Saat tiba di Pangkalan Udara Lanud Roesmin Nurjadin (RSN), Pekanbaru. Presiden Republik Indonesia Ir Joko Widodo langsung mendengarkan paparan terkait Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) saat berada di ruang pandawa Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin (Rsn), Kamis (20/2) kemarin.

Rapat Terbatas (Ratas) juga dihadiri Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar termasuk Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, Ketua DPRD Riau Indra Gunawan Eet.

Duduk sejajar dengan rombongan pemerintah pusat dan Forkipimda Riau, Presiden mendengarkan  Kapolda Riau yang mana didepannya terpampang layar dashboard yang berisi beragam informasi terkait penanganan karhutla.

Dihadapan presiden, Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi menjelaskan fungsi dashboard Lancang Kuning merupakan sistem yang dibangun untuk menangani karhutla secara terukur, terstruktur, dan efisien. 

''Sistem ini menggunakan empat teknologi satelit sebagai alat pengindera untuk mendeteksi titik api pak presiden yaitu Noah, Aqua, Terra, dan satelit dari Lapan,'' jelas Kapolda.

Agung menerangkan, hasil pemantauan kami sejak tanggal 1 Januari sampai sekarang ada 786 titik panas (hot spot). Dengan Dashboard ini, personel dilapangan menjadi mudah melakukan penanganan secara cepat.  

''Hasil verifikasi kami di lapangan dengan mendatangi langsung titik api di koordinat sebagaimana informasi dari satelit itu, hanya 455 titik api. Alhamdulillah sampai hari ini sudah bisa kita padamkan dan kita akan terus memanfaatkan ini untuk proses pemadamannya,'' papar Agung.

Sambung Agung, fungsi Dashboard ini juga  dapat memantau titik api, dimana terdapat fiture yang berisi beragam informasi mengenai lahan gambut, perkiraan cuaca, arah angin, kepemilikan lahan, anggota yang online maupun offline, sekolah, embung, kanal, sekat kanal, Polsek, Polres, lahan perusahaan, hingga helipad yang paling dekat lokasi. 

''Dengan dashboard ini kami menjadi mudah  memobilisasi personel dan relawan serta  peralatan, dan sumber daya lain untuk keperluan pemadaman,'' ungkap Agung. 

Sambung Kapolda, dengan Dashboard ini, pihaknya dapat memetakan di mana letak peralatan-peralatan itu ada, pos-pos BNPB yang ada di kabupaten kami data, Polsek dan Koramil kami data, demikian juga perusahaan-perusahaan yang memiliki alat pemadaman juga kami data. 

''Dengan fungsi alat ini, kami bisa mengerahkan peralatan maupun personel yang ada di titik api tersebut untuk membantu proses pemadaman,'' jelas Kapolda Riau.

Fungsi lain Dashboard tersebut juga memudahkan seluruh jajaran untuk berkoordinasi secara langsung dengan para petugas yang sedang bekerja. Pada kesempatan tersebut, Kapolda Riau sempat menelepon salah satu anggotanya yang sedang berada di lapangan.

''Siap Jenderal, pemadaman masih dilakukan pendinginan, api sudah tidak ada, hanya mengeluarkan asap Jenderal. Api sudah dapat dipadamkan Jenderal,'' tegas Marino Yures, anggota polisi yang berada di salah satu titik api di Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis.

Dalam koordinasinya, Marino bertugas bersama dengan sejumlah elemen yang terdiri atas unsur Polri 6 personel, TNI 6 personel, BPBD 5 personel, Damkar Kecamatan Rupat 7 personel, Masyarakat Peduli Api 3 personel, dan masyarakat sekitar sejumlah 15 orang. 

''Kami ingin bersinergi dalam memadamkan karhutla secepatnya. Ini menjadi komitmen kami bagaimana penanganan kebakaran hutan di Provinsi Riau menjadi prioritas kami,'' ujar Agung.

Saat memberikan arahan mengenai upaya peningkatan pengendalian karhutla tahun 2020 di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 6 Februari 2020 lalu, Kepala Negara mengingatkan sekaligus menginstruksikan agar apabila ditemukan titik api sekecil apapun di suatu wilayah, maka pihak terkait diminta untuk sesegera mungkin memadamkan titik api tersebut sebelum terlanjur membesar. Menurutnya, pemerintah sebenarnya memiliki infrastruktur dan instrumen hingga ke tingkat bawah untuk menangani hal tersebut.

''Kita punya Babinsa, Babinkamtibmas, beri tahu mereka. Gubernur, bupati, wali kota, ada kepala desa, beri tahu mereka. Instrumen dan infrastruktur kita ada. Sehingga sekali lagi kalau ada api sekecil apapun segera padamkan, jangan sampai meluas dan sulit diselesaikan,'' tutur Presiden saat itu.

Lebih jauh, Kepala Negara juga menginstruksikan agar frekuensi pemeriksaan di lapangan lebih ditingkatkan. Menurutnya, fungsi pengawasan memiliki peranan vital dalam upaya pencegahan karhutla agar tidak meluas.

''Saya minta frekuensi patroli lapangan terutama di wilayah rawan kebakaran tolong mulai diperintahkan kepada aparat di bawah kita sehingga penguasaan lapangannya betul-betul bisa kita kuasai. Pemerintah daerah dan aparat teritorial seperti Babinsa dan Babinkamtibmas itu betul-betul dikerahkan dan melibatkan partisipasi masyarakat. Kita harapkan kondisi harian di lapangan selalu terpantau,'' tegas Presiden. (HA)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index