Harga Masker Melonjak Tinggi, Menkes: Salahmu Sendiri Kok Beli

Harga Masker Melonjak Tinggi, Menkes: Salahmu Sendiri Kok Beli
foto : internet

Riauaktual.com - Harga masker meroket sejak virus corona mewabah. Harga masker di Indonesia melonjak tinggi dan langka di beberapa daerah.

Di Kota Solo misalnya, persediaan masker mulai langka. Sejumlah toko penjual alat kesehatan (alkes) dan apotek mengaku kehabisan stok.

“Kami kewalahan memenuhi permintaan pasar. Sekarang kami sudah kehabisan stok untuk didistribusikan,” ungkap distributor masker bedah di Kota Solo Aan Wahyu Widodo (24), dikutip Jawa Pos Radar Solo (grup Pojoksatu.id), kemarin.

Aan biasa memasok masker ke apotek-apotek lokal hingga mancanegara. Sejak mewabahnya virus korona di Negeri Tirai Bambu, dia mengaku mendapat order 20 ribu boks untuk dikirim ke Hongkong. “Tapi hanya sanggup menyuplai lima ribu boks saja,” imbuhnya.

Permintaan masker memang membeludak sejak sebulan terakhir. Aan membenarkan harganya naik signifikan. Semula hanya Rp 70-85 ribu per boks. Kini naik jadi Rp 195-250 ribu per boks. Beberapa penjual di marketplace memanfaatkan situasi ini. Dijual dengan harga mencekik.

Apoteker sebuah apotek di kawasan Jebres Erly (29), mengaku kelangkaan masker sudah terjadi sejak sebulan lalu. Imbas dari sulitnya mencari distributor. Imbasnya stok terbatas.

“Informasi yang kami terima, kemungkinan masker-masker sudah diekspor keluar negeri. Mengantisipasi wabah virus korona. Jadi masker dari distributor di sini kosong. Kami biasa ambil dari Jakarta. Tapi sekarang di sana juga kosong,” keluhnya.

Apoteker di apotek kompetitor Nia (28), menyatakan hal serupa. Persediaan masker sudah kosong sejak sepekan lalu.

“Harganya dulu Rp 70 ribu per boks. Sekarang jadi Rp 160 ribu per boks. Masker yang dijual eceran juga naik. Semula hanya Rp 1 ribu per buah, sekarang Rp 2 ribu per buah untuk semua merek,” bebernya.

Menanggapi tingginya harga masker di tanah air, Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto justru menyalahkan pembeli.

“Salahmu sendiri kok beli ya,” kata Terawan saat ditanya wartawan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta pada Sabtu, 15 Februari 2020.

Menkes mengatakan tidak perlu menggunakan masker kalau tidak sakit. Orang yang sehat menurutnya tak perlu menggunakan masker.

 

Terawan mengatakan bahwa dari WHO pun mengatakan tak perlu menggunakan masker jika tak sakit. Masker digunakan oleh orang yang sakit agar tak menulari penyakitnya.

Menkes merasa wajar ketika harga masker saat ini melonjak tajam karena banyak orang yang mencari masker.

“Itu kan pasar begitu, kalau dibutuhkan banyak harga naik, kalau orang nyari malah justru makin mahal. Kan begitu, tapi kalau enggak ada yang nyari turun sendiri harganya,” tandas Terawan.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index