Masyarakat Dambakan Pemimpin Jujur, Bukan Berwibawa

Masyarakat Dambakan Pemimpin Jujur, Bukan Berwibawa
Ilustrasi. FOTO: int

JAKARTA, RiauAktual.com - Indikator Politik Indonesia (IPI) merilis hasil survei yang dilakukan pada tanggal 10-20 Oktober 2013 yang lalu. Dari survei itu, IPI menemukan bahwa masyarakat Indonesia saat ini pada umumnya mendambakan presiden yang bisa dipercaya atau jujur.

"Masyarakat Indonesia saat ini tidak memprioritaskan pintar, tegas atau berwibawa," kata Direktur Eksekutif IPI, Burhanuddin Muhtadi, di kantor Indikator Politik Indonesia, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu, 1 Desember 2013.

Burhanuddin menuturkan, masyarakat Indonesia saat ini lebih menginginkan elite baru karena sudah tidak percaya dengan elite lama. Aspirasi tersebut tercermin pada responden yang mengakses berita di media secara teratur, berlatar belakang demografi lebih baik, tinggal diperkotaan, dan lebih berpendidikan.

"Mayoritas pemilih ini umumnya dari kalangan muda dengan umur di bawah 40 tahun, yang dianggap sebagai motor bagi pembaruan politik," katanya.

Survei dilakukan terhadap 1.200 responden. Berumur di atas 17 tahun, dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Responden diwawancara secara tatap muka dengan 1 kelurahan hanya terdiri dari 10 responden. Kontrol kualitas terhadap hasil wawancara dilakukan secara acak sebesar 20 persen.

Mengedepankan kader muda

Wakil Sekjen DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Hasto Kristianto, menuturkan bahwa kecenderungan penurunan pemilih pada elite lama sudah menjadi salah satu hal yang diperhitungkan partainya. Oleh karena itu, PDI-P akan lebih mengedepankan kader muda pada pencapresan 2014 nanti.

"Kami lebih memilih perubahan, orang yang muda dan mereka yang sadar kepada corak bangsanya. Maka momentum ini yang kami cari," kata Hasto di Kantor IPI, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu, 1 Desember 2013

Hasto menuturkan, sebenarnya mayoritas Caleg PDI-P ingin memanfaatkan momentum adanya kader muda yang elektabilitasnya sedang naik, yakni Jokowi -sapaan Joko Widodo-. Namun saat ini, ujarnya, ada banyak masalah yang dihadapi Jokowi.

"Jokowi memang muncul dalam situasil di mana rakyat mendambakan pemimpin yang bukan pecitraan. Tetapi terakhir ini banyak serangan peluru-peluru tajam kepada Jokowi," ucapnya. (rrm/vnc)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index