Riauaktual.com - Di tengah cekaman ketakutan atas penyebaran virus Corona, warga Wuhan digegerkan dengan asap pekat yang menyelimuti kota berpenduduk sebelas juta tersebut. Banyak warga berspekulasi bahwa asap itu berasal dari krematorium yang membakar jasad korban virus Corona.
Dalam video rekaman yang viral di media sosial China, terlihat kota Wuhan yang penuh dengan kabut. Asap tersebut memicu kekhawatiran bahwa sebenarnya korban meninggal akibat virus Corona jauh lebih banyak dari laporan resmi pemerintah.
Hingga Sabtu 8 Februari 2020, jumlah pasien terinfeksi virus Corona yang meningga berjumlah 813 orang. Sementara, sebanyak 37.ooo orang di sekujur dunia terinfeksi, 27.100 di antaranya berada di Wuhan, yang menjadi pusat wabah mematikan ini.
Tapi, asap yang membungkus langit Wuhan membuat warga setempat yakin bahwa jumlah korban tewas akibat infeksi virus Corona jauh lebih banyak dari laporan resmi pemerintah. Warga juga menduga asap itu berasal dari pembakaran mayat korban virus Corona yang " beroperasi 24 jam" .
Dugaan itu semakin kuat karena asap itu semakin pekat sehari setelah Komisi Kesehatan Nasional China memerintahkan jasad terinfeksi Corona harus dibakar. Mayat-mayat korban virus Corona tidak boleh dimakamkan karena dikhawatirkan bisa menularkan penyakit.
Namun, seperti banyak kota di China lainnya, Wuhan juga menjadi wilayah dengan polusi yang tinggi. Selain itu, tidak ada bukti kuat untuk mengonfirmasi bahwa asap tersebut berasal dari krematorium pembakaran mayat.
Meski demikian, warga China tidak berhenti berspekulasi. Mereka tetap menduga bahwa asap tebal itu berasal dari krematorium yang membakar jasad-jasad korban virus Corona.
Salah satu pengguna media sosial Twitter bahkan menulis, " Insenerator bekerja 24 jam sehari"
Netizen lain menulis, " Dibutuhkan 1-3 untuk membakar mayat, itu membakar 112-336 mayat sehari."
" Jumlah korban tewas pasti jauh lebih tinggi daripada yang dilaporkan," kicau netizen lainnya.
Sumber: Daily Star
