Teror Belum Usai, Induk Kobra di Citayam Masih Mengintai

Teror Belum Usai, Induk Kobra di Citayam Masih Mengintai
Seekor anak kobra yang ditangkap warga pada Minggu (8/12/). Foto: Faisal Javier Anwar/detikcom

Riauaktual.com - Keberadaan induk anak ular kobra yang meneror warga Royal Citayam Residence, Bojonggede, Bogor, masih misterius. Para warga hingga animal rescuer yang sengaja dipanggil untuk mencarinya juga belum berhasil menemukan. Warga setempat pun masih ketar-ketir.

Warga Royal Citayam Residence sampai mengadakan kerja bakti untuk mencari keberadaan induk anak kobra tersebut. Alih-alih mencari sang induk, warga justru menemukan seekor anak kobra lagi.

"Pagi ini baru satu (yang berhasil ditangkap). Masih anakan, panjangnya sekitar 30 cm," kata salah seorang warga setempat, Tukiman, dikutip detikcom di lokasi, Minggu (8/12/2019).

Petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bogor pun sudah mengecek sejumlah tempat yang diyakini menjadi tempat induk anak kobra tersebut berada. Namun, hasilnya nihil.

Hingga kemudian warga memutuskan untuk memanggil animal rescuer bernama Rizki Maulana. Dia pun gagal menemukan induk anak kobra tersebut.

"Mereka (induk ular) instingnya lebih kuat. Mereka lebih takut sama manusia. Bahkan, kita korek satu lubang, kita korek-korek, mereka bisa aja cuma diam. Dia tahu, semakin mereka, dia keluar, semakin dia (induk ular) kena bahaya," sebut Rizki di Royal Citayam Residence, Minggu (8/12) siang.

Keberadaan anak kobra di Royal Citayam Residence diketahui sejak Jumat (6/12). Sejak diketahui keberadaannya hingga Minggu (8/12) siang, hampir 30 anak kobra yang berhasil ditangkap.

"Total yang udah ditangkep 29 ular. Masih anakan semua," terang Tukiman.

Warga setempat memang sempat menemukan kulit ular di sebuah rumah yang sudah tidak berpenghuni sekitar sembilan tahun. Namun, setelah disisir induk anak kobra tak juga ditemukan.

Menurut Ahli herpetologi (reptil dan amfibi) LIPI Amir Hamidy, anak kobra memang langsung ditinggal induknya setelah menetas. Karena itu, wajar apabila warga menemukan anak kobra berkeliaran.

"Nah ketika ular itu menetas, ular itu kan anakannya kemudian menyebar ke mana-mana. Ya kalau memang di sekitar rumah ada sarangnya, ya anakannya pasti akan nyebar ke mana-mana, karena kan dia ditinggalkan sama induknya," tutur Amir saat dihubungi.

Amir pun menilai teror anak ular kobra di Royal Citayam Residence sebagai hal yang wajar. Sebab, menurutnya, siklus telur ular kobra menetas memang pada awal musim hujan.

"Tapi fenomena kobra yang sekarang itu wajar, bukan yang heboh, karena ini kan memang musim kobra menetas. Nggak cuma kobra, beberapa jenis ular yang lain juga sama. Jadi, di awal musim hujan seperti ini, itu baik kobra atau ular-ular yang lain itu memang awal musim menetas," jelasnya.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index