Kisah Dramatis Aldi, Nelayan Ternate yang Hilang dan Hanyut Hingga ke Jepang

Kisah Dramatis Aldi, Nelayan Ternate yang Hilang dan Hanyut Hingga ke Jepang

Riauaktual.com - Terombang-ambing sendirian di lautan yang luas merupakan hal yang menakutkan dan tak diinginkan oleh semua orang termasuk nelayan. Hal ini dialami seorang pemuda berusia 19 tahun bernama Aldi Novel Adilang yang berprofesi sebagai Nelayan ini mengalami hal nahas dan hanyut terbawa gelombang dari Ternate hingga ke perairan Jepang

Ia dikabarkan menghilang dan terbawa gelombang ganas lautan pada 14 Juli 2018 lalu di perairan Manado. Ia hanyut karena terbawa terpaan angin kencang. Aldi merupakan warga Desa Wori, Kabupaten Minahasa utara (Minut) ini adalah penjaga lampu di rompong (rumah rakit di lautan).

Cuaca buruk yang menyebabkan aldi terseret gelombang.

Cuaca buruk dan angin kencang membuat tali rakitnya putus akibat bergesekan dengan tali yang terikat pada bantalan rakit temannya.

Rakit Aldi terus menjauh akibat hembusan angin yang cukup kencang. Aldi pun langsung menghubungi temannya melalui Handy Talky (HT), namun usaha teman-teman nelayan lainnya sia-sia, karena beberapa kapal penangkap ikan yang sudah menunggu rakit Aldi tetap tidak berhasil menemukannya. Sejak itulah Aldi dinyatakan menghilang.

Cara Aldi bertahan hidup dan hampir jadi mangsa ikan buas di Laut

Setelah seminggu ia terombang ambing di lautan. Persediaan bahan makanannya pun perlahan habis, tapi Aldi tak putus asa. Ia mengail ikan, membakarnya di atas papan rakit dengan gas. Saat tak tampak ada kapal yang lewat, Aldi mematikan lampu.

Selama hampir 3 bulan lebih Aldi hanya bertahan hidup dengan tabung gas, generator, HT, lampu, tenaga surya antena, baju, beras dan kelengkapan dapur, dan Alkitab.

Aldi diselamatkan sebuah kapal dan dibawa ke Jepang.

Aldi juga kerap meminta bantuan setiap ada kapal yang melintas, namun tak ada yang menggubrisnya. Hingga akhirnya, pada 31 Agustus, di Perairan Guam, kapal berbendera Panama MV Arpegio (kapal laut Amerika, ABK Filipina) menjadi penyelamatnya.

Berkat ‘help’ yang ia suarakan melalui HT, ada kapal yang menyelamatkannya padahal kapal tersebut sudah melewatinya sejauh satu mil. Ia kemudian diberikan pertolongan oleh penyelamat tersebut. Ia diberi makanan, pakaian serta sempat diinterview oleh kapten kapal.

Pada hari keempat, kedutaan meminta izin pemerintah Jepang agar bisa ke daratan. Setelah kapal bersandar, pada 6 September, Aldi dijemput oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Osaka di Tokuyama, Prefektur Yamaguchi, Jepan

Pada 8 September, Aldi pun akhirnya dipulangkan dari Tokyo dengan pesawat Garuda. Aldi menceritakan pengalaman pahitnya tersebut saat sedang terombang-ambing di tengah lautan.

Ia bahkan pernah mengonsumsi ikan mentah, meminum air laut serta menjadi incaran ikan buas. Aldi juga mengatakan bahwa dirinya tidak bisa tertidur lelap karena kondisi tersebut.

 

Sumber : planet.merdeka (imron)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index