Begini Cara Masyarakat Kelurahan Sapat Parit 18 Basira Inhil, Riau, Peringati Hari Asyura

Begini Cara Masyarakat Kelurahan Sapat Parit 18 Basira Inhil, Riau, Peringati Hari Asyura

Riauaktual.com - Sepuluh muharam adalah hari bersejarah bagi umat islam di dunia, di kenal dengan sebutan hari Asyura, dimana banyak peristiwa sejarah perjuangan nabi sampai pada kisah kisah para nabi di masa kenabian.

Bagi masyarakat kelurahan sapat kecamatan kuala Indragiri kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) hari asyura adalah moment berkumpul bersama seluruh masyarakat desa untuk membuat bubur yang di campur kurang lebih 45 macam jenis campuran kemudian di buat secara berkelompok di masjid, mushola dan rumah rumah penduduk yang kemudian di baca doa dan dimakan setelah berbuka puasa pada magrib harinya.

Kegiatan ini di maksud untuk memperingati masa dimana pada saat nabi sedang berperang lalu kehabisan makanan, lalu nabi mengumpulkan semua makanan yang tersisa lalu di olah menjadi bubur dengan mencampurkan seluruh makanan yang ada, sehinga cukup untuk di makan oleh seluruh pasukan perang pada masa itu,

Parit 18 basira kelurahan sapat sendiri telah menjalankan budaya ini sejak puluh tahun lalu, dilaksanakan dengan sederhana secara turun temurun, keiatan ini juga menjadi kesempatan baik untuk seluruh masyrakat bersama sama mengalang kekompakan dalam kesatuan persatuan, jadi tidak heran jika sepuluh muharam ini tidak akan ada masyrakat yang bekerja semua akan libur dan berkumpul untuk melaksanakan acara asyura ini.

Pembuatan bubur sangat alot biasa memakan waktu 4-5 jam, tergantung seberapa banyak yang akan di buat, biasanya mereka membuat sedikitnya 50 kg beras dengan campuran 45 macam seperti (beras, santan, sayur sayur, ikan udang, lokan, sambal, bumbu-bumbu, kentang, jagung muda dll) semua mencapai 45 jenis.

Tradisi ini mungkin tidak di jumpai di semua tempat, namun di inhil pada umumnya masyarakat sudah tentu melaksanakan kegiatan ini.

 

 

Penulis : Abizar

 

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index