Berikut Fakta-fakta Heboh WN China Ukur Jalan di Bekasi

Berikut Fakta-fakta Heboh WN China Ukur Jalan di Bekasi
Video diduga WN China mengukur tanah di Jatimulya, Bekasi (Foto: Screenshot video viral)

Riauaktual.com - Keberadaan warga negara China di daerah Jatimulya, Bekasi, sempat ditegur warga dan jadi viral di media sosial. Apa yang sebenarnya mereka lakukan?

Corporate Communication PT Kereta Cepat Indonesia China (PT KCIC), Febrianto Wibowo, mengatakan keberadaan WN China itu merupakan bagian dari pembangunan jalur kereta cepat Jakarta-Bandung. Di lokasi tersebut sedang ada pekerjaan review control point.

"Betul, mereka adalah pekerja salah satu kontraktor kereta cepat yaitu Sinohydro Co. Ltd (SINOHYDRO)," kata Febri saat dimintai konfirmasi, Rabu (19/9/2018) kemarin.

Febri menjelasan pekerja itu bukan sedang mengukur tanah seperti yang banyak dikabarkan di media sosial. WN China tersebut sedang melakukan pengontrolan.

"Control point ini bisa disebut juga benchmark. Penjelasan awamnya adalah memastikan desain konstruksi sudah sesuai dan tepat. Jadi bahasanya bukan pengukuran tanah. Control point ini adalah titik untuk melakukan pengontrolan saja, tidak dibangun apa-apa," ujar, Febrianto Wibowo, sebagaimana dikutip dari detik.com.

Lurah Jatimulya Charles Mardianus mengaku tidak tahu soal kegiatan WN China itu di wilayahnya. Pasalnya, tak ada permintaan izin yang diterimanya terkait kegiatan yang melibatkan warga negara asing (WNA) itu.

"Untuk yang di lokasi RT 07 RW 06 itu, di kelurahan sama sekali tidak ada pemberitahuan, baik lisan maupun tertulis. Kami di kelurahan ini tidak tahu apa-apa karena sama sekali tidak ada pemberitahuan," ujar Charles di kantornya, Jl Jati VIII No. 26, Jatimulya, Tambun Selatan, Bekasi.

Kabar itu pun sampai ke telinga menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri. Dia memastikan tenaga kerja asing (TKA) yang dilibatkan dalam proyek ini punya kelengkapan dokumen.

"Pekerjaan ini melibatkan tiga TKA yang merupakan tenaga ahli (yaitu) tenaga ahli geologist engineer, geodetic engineer, dan survey engineer. Artinya kalau dilihat dari jabatan ini, ini adalah TKA yang profesional dan kita cek memang sudah sesuai izin yang diterbitkan Kementerian Tenaga Kerja," ucap Hanif.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index