Riauaktual.com - Dikutip, kriminologi.id menemukan penyalahgunaan dalam applikasi Whisper yang memfasilitasi transaksi bahkan prostitusi secara online. Aplikasi yang mengedepankan anonimitas ini menjadi favorit masyarakat kota besar seperti Jakarta untuk menulis dan menuangkan apa saja di dalam aplikasi tersebut, termasuk perihal seks.
Proses transaksi seksual yang dilakukan melalui aplikasi Whisper cukup unik dan berbeda dengan transaksi seksual melalui aplikasi lainnya. Pasalanya setiap penggunanya adalah anonim dan tidak ada informasi identitas apapun yang tertera dalam akunnya.
Mencari tau lebih jauh masalah ini, kriminologi.id menemui dua orang narasumber berinisial DT dan IA yang memahami dan bahkan pernah melakukan transaksi seks melalui aplikasi Whisper tersebut.
Proses transaksi seksual melalui Whisper bisa diawali dari kedua pihak baik pihak yang menawarkan jasa maupun dari konsumen jasa tersebut. Narasumber DT menuturkan pihak yang menawarkan jasa akan mengunggah kata-kata yang berbau sensual.
“Biasanya si perempuan tersebut akan menge-post dengan kata-kata berbau sensual” ujarnya
Sedangkan menurut narasumber IA, laki-laki pun bisa memberitahukan bahwa dirinya membutuhkan layanan seks dengan nominal tertentu dan memberi kode untuk menghubunginya via layanan chat Whisper bagi yang tertarik.
“Kaya waktu itu postingan itu biasanya kaya punya duit nih sekian ratus ribu yang BU (Butuh Uang) boleh chat dong” ujar IA.
Selanjutnya, kedua pihak berkomunikasi melalui layanan chat Whisper untuk membahas syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhi dan juga membahas masalah harga yang telah disepakati maka kemudian keduanya akan berpindah ke layanan sosial media lainnya seperti Whats App atau Line.
“Chat terus apa saja syarat-syaratnya terus nanti kalo misalnya deal, udah kita beralih ke sosmed lain move gitu.” Ujar DT yang mengaku telah beberapa kali menggunakan layanan Whisper untuk memenuhi kebutuhan seksualnya.
