Di Usia Ke-229

Kota Pekanbaru Jadi Barometer Pembangunan di Riau

Kota Pekanbaru Jadi Barometer Pembangunan di Riau
Ketua DPRD Pekanbaru Desmianto saat memimpin rapat paripurna istimewa HUT Kota Pekanbaru Ke-229. FOTO: Riki

PEKANBARU, RiauAktual.com - Di usia Kota Pekanbaru Ke-229 pada 23 Juni 2013, berbagai harapan disampaikan kalangan pemerintahan. Seperti harapan Wakil Gubernur Riau HR Mambang Mit, ingin Pekanbaru lebih baik lagi menjadi barometer pembangunan di Provinsi Riau.

Demikian disampaikan Mambang Mit saat memberikan sambutan pada Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kota Pekanbaru Bersempena Hari Jadi Pekanbaru Ke-229 di ruang paripurna gedung DPRD, Minggu (23/6/2013). Sebagai ibukota Provinsi Riau, Kota Pekanbaru dituntut sebagai percontohan dari kabupaten dan kota lainnya di Provinsi Riau.

"Pekanbaru kini sudah menjadi kota yang membanggakan. Kota Pekanbaru menjadi kota tebesar di Indonesia, kota Perdagangan, berkembang dengan predikat kota besar. Sebagai ibukota Riau, Pekanbaru harus bisa jadi contoh bagi kota dan kabupaten lainnya di Riau," kata Mambang Mit.

Rapat paripurna dipimpin langsung Ketua DPRD Desmianto. Selain dihadiri Wakil Gubernur Mambang Mit, paripurna istimewa ini juga dihadiri Walikota Pekanbaru H Firdaus ST MT, mantan Walikota Pekanbaru Herman Abdullah, Wakil Walikota Ayat Cahyadi SSi, Budayawan Riau Tenas Effendi, Ketua DPRD Riau Johan Firdaus, tokoh masyarakat Jon Erizal, Ketua DPRD Siak Zulfi Mursal, pejabat lingkungan Pemerintah Kota Pekanbaru, serta para pelaku Badan Usaha Milik Daerah dan anggota DPRD Kota Pekanbaru lainnya.

Paripurna berjalan hikmad, meskipun tak ada tampak masyarakat biasa yang hadir di paripurna ini. Diawali dengan pembacaan do'a oleh Sekretaris Majelis Ulama Indonesia, selanjutnya menyanyikan lagu Indonesia Raya, hingga pembacaan sejarah singkat Kota Pekanbaru oleh Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru Dian Sukheri.

Mantan Walikota Pekanbaru Drs H Herman Abdullah MM usai rapat menyebutkan, saat ini setidaknya ada tiga PR Pemko Pekanbaru yang harus diselesaikan, yakni masalah banjir, ketersediaan air bersih, dan persoalan pasar tradisional.

"Termasuk persoalan KTP, karena Kota Pekanbaru berbatasan dengan Kampar, harus dipantau di daerah perbatasan agar tidak ada KTP ganda. Kota Pekanbaru saat ini semakin berkembang, butuh kerja keras kita semua," kata Herman.

Selain itu, Herman juga mengapresiasi walikota saat ini yang telah memperhatikan sarana angkutan umum masal dengan menambah 50 unit bus trans metro Pekanbaru. "Harapan kita, agar keberadaan bus ini nantinya tidak sampai ke vider atau jalan kecil. Hanya melayani rute jalan besar saja," imbuhnya.

Menanggapi hal ini, Walikota Pekanbaru H Firdaus ST MT mengatakan, persoalan banjir, Pemko Pekanbaru tidak bisa berdiri sendiri. Karena, banjir ini menyangkut drainase, mengurusi drainase ini, tidak hanya kewenangan kota melainkan juga tanggung jawab Pemerintah Provinsi Riau.

"Di jalan provinsi itu yang utama, kalau yang utama tidak dibenahi, tentu yang di kota ini percuma saja kita perbaiki. Karena, yang harus diperbaiki harus yang utama dulu," tuturnya.

Firdaus menyebut, program jangka pendek, yakni memperbaiki saluran air yang ada, anak sungai akan dibangun dengan baik agar air lancar. Sementara untuk jangka panjang, Pemko Pekanbaru menurut Walikota saat ini masih kekurangan dana.

"Kita masih melakukan koordinasi dengan provinsi. Selama ini ada kesalahpahaman, katanya provinsi membantu kita, padahal itu tidak, karena memang itu tugas mereka," kata Walikota.

Ketua DPRD Pekanbaru Desmianto bersyukur bahwa di usia Kota Pekanbaru Ke-229 ini, pembangunan di Kota Pekanbaru semakin pesat. Mengikuti sejarah kota, dibandingkan Pekanbaru masa lalu, sangat jauh berbeda dengan Kota Pekanbaru kini.

"Sebagai masyarakat harapan kita agar Kota Pekanbaru terus berkembang kedepannya. Kita berterima kasih kepada para pejuang kota dan pemerintahan yang telah bekerja membangun kota ini sehingga menjadi seperti sekarang ini," kata Desmianto.

Rapat berlangsung selamatiga jam lebih. Usai ditutup, Walikota Pekanbaru, Wakil Gubernur Riau, serta seluruh yang hadir melakukan makan bersama. Ada yang menarik dari HUT Kota kali ini, yakni dihadirkannya cara dan makanan khas melayu, yakni makan dengan cara duduk bersila dan menyajikan masakan melayu seperti ikan baung, silais, dan lainnya.

Laporan: Riki

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index