Riauaktual.com - Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) yang dikenal dengan sebutan Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali berulah. Kali ini bahkan menyatakan tantangan perang.
Tantangan perang OPM itu sendiri ditujukan secara khusus kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan institusi Polri.
Diketahui, video tantangan peran OPM tersebut diunggah pada 9 Februari 2018 lalu.
Dalam keterangannya, disebutkan bahwa yang memberikan pernyataan adalah Kepala Staf Operasi Pusat Komando Nasional TPNPB, Mayjend G Lekkagak Telenggen.
Sedangkan video itu diduga dibuat di Markas Kimagi, Distrik Yambi Puncakjaya Papua pada 2 Februari 2018 lalu.
Video tantangan perang Tentara Pembebasan Nasional–Papua Barat (TPN–PB) berdurasi dua menit 42 detik.
Tampak sejumlah anggota OPM lengkap dengan senjata laras panjang dan bendera Papua Merdeka dengan dominasi garis-haris biru dan merah dengan bintang putih itu.
Mereka lantas berkumpul membentuk setengah lingkaran saat pembacaan deklarasi tantangan perang.
“Freeport di Tembaga Pura itu harus tutup. Perang jangan berhenti, perang harus tanpa intervensi internasional di Papua,”
“Ultimatum perang, saya sudah umumkan. Jadi, perang harus dilakukan di mana saya, di Papua,”
“Ketentuan, aturan perang kita sudah keluarkan itu. Panglima TNI, Polda harus tunduk pada aturan itu, TPN di seluruh Papua, perang harus berdasarkan aturan-aturan ini,” kata Lekkagak samil menunjukkan selembar kertas.
“Tujuan, kami ingin perang lawan TNI, Polri sudah tecantum dalam aturan TPN,” pekik Lekkagak.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengaku sama sekali tak gentar dengan tantangan perang OPM itu.
Malah, Rymizard balik melontarkan tantangan kepada Tentara Pembebasan Nasional–Papua Barat (TPN–PB).
Keterangan tersebut disampaikan Ryamizard di kantor Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rabu (28/3).
“Ngajak perang? Ya perang saja. Orang ajak perang masa makan soto sih,” kata Ryamizard di Gedung Kemenhan, Jalan Merdeka Barat, Rabu (28/3/2018) kemarin.
Mantan kepala staf angkatan darat (KSAD) itu menegaskan, Indonesia siap memerangi setiap kelompok yang berniat mengganggu kedaulatan NKRI.
“Pokoknya kalau keselamatan bangsa, kemudian kedaulatan rakyat, dan keutuhan terganggu itu (urusan) tentara,” tegas dia.
Lebih lanjut, Ryamizard percaya TNI dapat menanggulangi ancaman ini dengan mudah.
“Mereka (OPM) mah kecil. Malu sama veteran kalau saya tidak berani,” ujar Ryamizard sambil menjentikkan jari. Sumber : pojoksatu.id
