Warga Desa Pulau Muda Evaluasi Kinerja Tim Penyelamat Harimau Sumatera

Warga Desa Pulau Muda Evaluasi Kinerja Tim Penyelamat Harimau Sumatera
Foto- Tim rescue gabungan penyelamat harimau sumatera dan warga Desa Pulau Muda foto bersama usai rapat evaluasi, Kamis (22/3). Foto IG

Riauaktual.com - Warga dari Desa Pulau Muda Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau kembali melakukan pertemuan dengan tim penyelamat harimau sumatera, Bonita, Kamis (22/3).

Dalam pertemuan itu, warga meminta tim agar secepatnya untuk menangkap Bonita.

Sebab warga saat ini mengaku masih resah setelah Bonita menerkam Yusri Effendi (34) warga Desa Pulau Muda.

Dalam rapat yang dipantau awak media, sekitar 15 orang warga perwakilan dari Desa Pulau Muda mengevaluasi terhadap kinerja pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau.

Warga menilai, tim gagal dalam upaya menangkap harimau sumatera yang menerkam dua warga tersebut.

Effendi, salah satu tokoh masyarakat Desa Pulau Muda meminta petugas untuk lebih seriyus untuk menangkap Bonita.

"Kita tidak ingin ada lagi korban berikutnya," ujar Effendi pada wartawan usia rapat.

Dia menjelaskan, maksud dan tujuan menemui tim gabungan dari BBKSDA Riau, Polisi dan TNI ini, untuk menindaklanjuti perjanjian yang dibuat sebelumnya. Karena, warga memberikan waktu selama tujuh hari untuk menangkap Bonita.

"Namun sudah hampir tiga bulan tim belum berhasil ditangkap. Warga khawatir saat beraktivitas di luar rumah," akui Effendi.

Oleh karena itu, pihaknya meminta petugas agar cepat menangani masalah konflik harimau sumatera dengan manusia tersebut.

"Kita sepakati, pertama, petugas tetap fokus melakukan upaya penangkapan dan menambah anggota di lapangan. Kedua, kita tambah dengan doa bersama dan ketiga kita menunggu momen petugas melakukan pembiusan," terang Effendi.

Dia mengatakan, apabila si Bonita tidak bisa dibius, maka harus dilumpuhkan. Dan jika tidak berhasil, maka sudah semestinya dimatikan. 

Sebab dia mengaku warga cukup resah dengan kejadian harimau sumatera yang menerkam dua orang warga yakni Jumiati dan Yusri Effendi.

"Kita pergi bekerja jadi tidak nyaman. Ini juga akan merusak mata pencarian warga," kata Effendi.

Menjawab itu, salah satu anggota tim penyelamat harimau, Rudi, menyampaikan bahwa masyarakat Desa Pulau Muda tidak perlu resah dengan konflik harimau sumatera yang terjadi saat ini.

Sebab, di wilayah desa tersebut tidak ada harimau yang keluar masuk ke perumahan warga.

"Dulu memang ada harimau sumatera disini. Berdasarkan rekaman kamera trap pada tahun 2014 sampai 2017, ada satu ekor berjenis kelamin betina yang kita beri nama Nova," tambah Rudi.

Terpisah, Ketua Tim Rescue Gabungan Penyelamat Harimau Sumatera, Zulkifli mengatakan, pihaknya sudah bertemu kembali dengan warga Desa Pulau Muda terkait konflik harimau sumatera yang terjadi saat ini.

"Kita bertemu dengan warga untuk mengevaluasi upaya penangkapan Bonita," ujar Zul, begitu sapaannya.

Dari hasil pertemuan itu, lanjut dia, disepakati untuk melakukan doa bersama di posko siaga di Estate Eboni PT THIP, masyarakat tetap bekerja seperti biasanya dan memberikan rasa aman kepada masyarakat Desa Pulau Muda dan Dusun Sinar Danau Desa Tanjung Simpang Kecamatan Pelangiran.

"Kami bersama Polri dan TNI akan terus mengawasi aktivitas warga di luar rumah. Lalu, melakukan patroli di kawasan perlintasan Bonita," kata Zul.

Dia mengaku, dari hasil rapat, tidak ada dibuat kesepakatan warga mendesak tim untuk menangkap Bonita. Karena, untuk melakukan evakuasi butuh waktu yang tidak bisa ditentukan.

Zul menambahkan, warga Desa Pulau Muda juga meminta pemerintah untuk mengembalikan rasa trauma akibat dari konflik harimau sumatera tersebut.

Sebagaimana diketahui, harimau sumatera menerkam dua orang warga di wilayah Kecamatan Pelangiran, Inhil.

Kedua korban yakni Jumiati dan Yusri Effendi. Kedua korban tewas setelah diterkam raja hutan tersebut. 

Namun, hampir dua bulan dilakukan upaya evakuasi belum membuahkan hasil. Sehingga, pihak BBKSDA Riau bersama Polri dan TNI terus berupaya menangkap Bonita.(IG)

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index