PEKANBARU, RiauAktual.com - Langkah pemerintah untuk menghapuskan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) cukup beralasan, yakni karena saat ini subsidi BBM tersebut sudah tidak tepat sasaran lagi. Semula BBM yang disubsidi untuk masyarakat miskin, dalam pelaksanaannya di lapangan, ternyata masyarakat menengah ke atas juga menggerogotinya.

Menanggapi hal ini, Wakil Gubernur Riau HR Mambang Mit menyebutkan, langkah pemerintah untuk mencabut subsidi BBM merupakan langkah yang sudah diperhitungkan dengan baik. Dimana, dengan subsidi BBM saat ini jika dialihkan ke infastruktur yang berhubungan langsung dengan masyarakat miskin, maka akan lebih efektif.

"Memang ini adalah keterpaksaan, karena APBN kita itu 25 persen atau 300 triliun rupiah setiap tahunnya terkuras untuk subsidi. Jika 300 T itu dialihkan untuk pembangunan jalan, listrik, air, serta sarana prasarana sosial, maka akan lebih bermanfaat lagi oleh masyarakat," sebut Mambang saat dikonfirmasi di Muara Fajar, kemarin.

Mambang juga mengakui, subsidi BBM selama ini tidak sepenuhnya tepat sasaran. Bahkan, BBM bersubsidi ini juga diekspor dan hal ini merugikan negara dan masyarakat miskin yang seharusnya lebih berhak.

"Kenaikan BBm memang sudah sering kali terjadi, dulu sudah dua kali, tapi kali ini memang karena alasan keterpaksaan, melihat kondisi di lapangan, bahwa subsidi ini tak hanya dinikmati masyarakat miskin, tapi juga golongan menengah ke atas," pungkasnya.

Laporan: Riki