Current Date: Selasa, 16 Desember 2025

Tim Terpadu Penyelamat Bonita Deklarasi Anti-Hoax di Perkebunan Sawit

Tim Terpadu Penyelamat Bonita Deklarasi Anti-Hoax di Perkebunan Sawit
Tim terpadu penyelamat Bonita, saat melakukan deklarasi anti-hoax di perkebunan kelapa sawit, Minggu (18/3). Foto IG

Riauaktual.com - Di samping upaya penangkapan dan penyelamatan harimau sumatera, Bonita, tim terpadu penanganan konflik mengadakan deklarasi anti-hoax, Minggu (18/3).

Deklarasi itu dilakukan persis disalah satu tempat perlintasan Bonita di kawasan perkebunan kelapa sawit PT THIP Desa Tanjung Simpang Kecamatan Pelangiran, Indragiri Hilir (Inhil), Riau.

Kegiatan tersebut dipimpin oleh Bhabinkamtibmas Desa Tanjung Simpang, Brigadir Erwin A, yang juga merupakan bagian dari tim terpadu penyelamat Bonita.

Dalam hal ini, tim terpadu menyatakan sikap, pertama, menolak seluruh berita hoax dan hate speech atau ujaran kebencian, kedua, menolak isu sara yang akan memecah belah NKRI, ketiga, mendukung Polri dalam memberantas jaringan Saracen (penyebar isu sara) dan keempat, santun dan bijak dalam penggunaan internet dan media sosial (Medsos).

Bhabinkamtibmas Desa Tanjung Simpang, Erwin mengatakan, deklarasi anti-hoax ini dilakukan untuk mengajak masyarakat khususnya di Desa Tanjung Simpang dan sekitarnya agar menolak informasi atau berita hoax.

"Contohnya beberapa hari lalu, beredar informasi kalau harimau sumatera yang sedang kita tangani telah ditangkap oleh tim. Tapi informasi itu tidak benar. Hanya saja si Bonita ditembak bius, namun belum berhasil dievakuasi," ungkap Erwin pada Riauaktual.com, di lokasi konflik harimau sumatera.

Oleh karena itu, dia mengajak masyarakat untuk tidak cepat percaya terhadap informasi yang beredar tanpa ada sumber yang jelas.

"Masyarakat harus bisa menseleksi berita-berita yang beredar, baik di medsos dan sebagainya," harap Erwin.

Untuk diketahui, harimau Bonita yang menerkam dua orang warga, Jumiati dan Yusri di Kecamatan Pelangiran, saat ini masih dalam pencarian.

Beberapa kali dilakukan penembakan bius belum berhasil dievakuasi. Sehingga, petugas gabungan dari BBKSDA Riau, TNI, Polri, WWF, perusahaan dan masyarakat terus melakukan penyisiran ke lokasi yang sering dilintasi Bonita. (IG)

 

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index